Halo Filsover, gimana nih kabarnya? semoga baik baik saja ya,
walaupun
jakarta yang berkabut
korban penyakit flu batuk
pikiran yang terpuruk
serta ujian kehidupan yang tak kunjung surut
kita tetap yakin bahwa badai yang datang tak akan lebih dahsyat daripada badai yang lalu.
oke, jadi kemarin kan kita udah bahas nih mengenai apa itu berfikir dan apa hubungan nya dengan filsafat,
masih ingat kan ya? hayo? wkwkw gak apa apa kalo udah lupa bisa dibuka di
nah sebelum itu kalian tau gak sih kalo ternyata filsafat itu darimana asalnya?
apakah benar bahwa filsafat itu ilmu yang menyebabkan kekafiran dan membuat seseorang akan lari dari agama nya?
Hayo ngaku, siapa yang masih punya fikiran kayak gini?
tidak apa apa kok, kalau kalian masih punya fikiran kayak gini, yang penting kalian masih mau diskusi dan mengutarakan pendapat kalian tanpa harus menyerang secara berlebihan pendapat orang lain, ingat lho ya salah satu ciri filsafat ialah menerima segala pendapat tanpa terburu-buru untuk menyalahkan nya.
kalau ada seorang yang mengaku filsuf namun gampang menyalahkan pendapat orang lain, mungkin perlu dipertanyakan sikap filsafatnya.
oke mari kita diskusi bersama-sama yuk, kalau memang ada pertanyaan atau sanggahan silahkan diskusi di kolom komentar ya :)
mari kita buka dengan pertanyaan pertama
1. dari mana filsafat berasal?
wah pertanyaan nya bagus banget nih, darimana filsafat berasal?
tentu saat kita ingin mengenal sesuatu/seseorang kita pastinya akan menanyakan
darimana asalnya?
bagaimana sejarahnya hingga berkembang menjadi saat ini.
agar kita bisa memahami secara utuh suatu benda/keilmuan, tentu penting untuk melihat sejarah perkembangan nya, agar kita mengetahui
- bagaimana seharusnya ilmu/benda tersebut digunakan
- apa pentingnya ilmu tersebut untuk dikembangkan?
- dan apakah ilmu tersebut masih bisa digunakan di zaman sekarang?
jadi tau nggak sih kalau ternyata di tiap negara mempunyai sejarah perkembangan filsafat masing-masing lho!!
contohnya, ternyata filsafat dalam bahasa Arab disebut "falsafah"
"eh bukannya pancasila biasanya digandeng dengan Falsafah ya"?
" kan biasanya tulisan nya falsafah pancasila?"
wah materi menarik nih, ternyata kita baru tau kalau ternyata "Falsafah" itu adalah istilah dari bahasa arab yang bermakna filsafat.
"jadi gimana dong, apakah berarti Filsafat juga dikembangkan di arab saudi?"
"kan katanya ada sebagian ulama` arab saudi yang mengharamkan filsafat? kok malah ada filsafat versi arab,"
Jadi gini teman-teman ternyata kalo kita buka sejarah pada bangsa arab, ternyata Jazirah arab pernah lho menjadi salah satu negara pusat pengembangan filsafat, dan ternyata kalau ditelisik lebih jauh yang melakukan hal tersebut adalah masyarakat muslim lho.
nah lho hayo gimana sejarahnya filsafat yang dulu nya dikembangkan masyarakat muslim, sekarang katanya malah diharamkan oleh sebagian ulama` muslim, kira-kira apa ya penyebabnya? yuk belajar lagi yuk, berarti ada kemungkinan bahwa filsafat bukan hanya milik barat tapi ada varian lain filsafat yaitu "filsafat islam" yaitu filsafat yang juga berlandaskan keimanan dan aqidah umat islam.
Ada dalilnya gak nih? percuma mengklaim adanya filsafat islam tapi gak ada dalilnya.
eitss tenang dulu, yuk kita coba lihat pendapat ahlinya
Menurut Mustafa Abdurraziq setelah mengadakan penelitian mendalam dan perbandingan pengunaan ungkapan-ungkapan filsafat di kalangan masyarakat arab khususnya umat islam beliau berkesimpulan bahwa kata "Hikmah" dan "Hakim" dalam bahasa arab memiliki makna yang mirip dengan makna "falsafat" dan "Filosof" mereka biasa mengatakan "hukama al-islami atau Falasifat al-islami.
jadi gimana? Apakah masih ragu dengan adanya filsafat islam?
harus dalil dari Al-Qur`an dong biar adil, karena Aqidah umat islam harus didasari dalil dari Al-Qur`an dan hadis
Baik kita coba diskusikan ya bersama-sama ya,
يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Arab-Latin: Yu`til-ḥikmata may yasyā`, wa may yu`tal-ḥikmata fa qad ụtiya khairang kaṡīrā, wa mā yażżakkaru illā ulul-albāb QS: Al-baqarah ayat 269.
Artinya: Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
bohong tuh, gak ada kata filsafat disitu, jadi filsafat tetap haram dong. karena bisa bikin murtad umat muslimin
sebelum menghakimi izinkan saya bertanya dulu, kira-kira hikmah tuh apa sih?
apakah hikmah hanya milik Rosul dan para sahabat? ataukah "hikmah' adalah pemberian tuhan untuk semua manusia?
jadi gini, "hikmah" adalah suatu pemberian Allah SWT. yaitu salah satu perkara tertinggi yang dapat dicapai/diusahakan menggunakan akal logika melalui metode berfikir yang dilakukan oleh akal yang sehat.
jadi gimana? apakah sudah menemukan persamaan nya dengan makna filsafat?
jika dalam bahasa arab kata "hikmah" pada awalnya memiliki makna "tali-kendali" yang biasa dipasangkan pada kuda untuk mengekang sifat liarnya ( sifat kebinatangannya)
namun pada akhirnya kata "hikmah" mengalami pergeseran makna menjadi kebijaksanaan atau pengetahuan, yang hal ini tentu memiliki kemiripan dengan kata"Filsafat" yang berarti kebijaksanaan (wisdom)
dari sinilah akhirnya masyarakat arab memahami bahwa hikmah ialah suatu tali kendali yang akan menghalangi pemiliknya untuk melakukan tindakan atau perbuatan rendah mengikuti perilaku insting hewan yang ada pada diri manusia (tidak berdasarkan norma-norma sosial berdasarkan kriteria patut atau kewajaran di masyarakat pada umumnya)
dan dengan pertimbangan bahwa yang bisa mengendalikan manusia adalah manusia itu sendiri, maka hendaknya manusialah yang mencari dan mengembangkan hikmah tersebut sebagai proses refleksi manusia dalam menghadapi kenyataan kenyataan yang dialami oleh masing-masing manusia di hidupnya
sehingga tercapailah kriteria manusia yang mencapai/memiliki hikmah yang biasa disebut "Hakim"
sehingga disini telah jelas kan? mengenai pentingnya untuk mengasah hikmah tersebut sebagai batasan dan panduan manusia dalam bersikap dalam menghadapi realitas kehidupan yang tak selalu menyenangkan/menyedihkan.
tau gak sih?, kalau pada dasarnya ternyata refleksi manusia itu berasal dari banyak hal lho : ketakjuban,keheranan,ketidakpuasan,keraguan serta kesangsian atas realita yang terjadi,yang akhirnya memunculkan kesadaran atas keterbatasan, sehingga memaksa manusia untuk terus-menerusbelajar dan berkembang dalam menghadapi hal tersebut.
dari refleksi itulah yang akhirnya memunculkan pertanyaan pertanyaan dasar seperti apa,bagaimana dan mengapa yang akhirnya menimbulkan percobaan untuk menjawabnya bukan hanya menurut dalil-dalil agama tetapi juga mencari jawaban yang logis dan mendasar melalui metode yang sistematis. dari sinilah dapat kita katakan awal kemunculan filsafat.
oke, kalo menurut islam/arab kayak gitu, terus menurut barat secara sains gimana nih kan penemu konsep nya dari yunani kuno bukan dari arab, harus seimbang dong penjelasan nya!.
oke, bagus banget nih respon nya. ciri ciri filsuf sejati yaitu membandingkan suatu hal dari berbagai pandangan/pendapat sehingga mencapai pemahaman yang meluas dan fleksibel
jadi kalo kita secara bahasa yunani , filsafat berasal dari kata "philosophia" yaitu gabungan dari "philo" artinya cinta dan "shopos' yang bermakna kebijaksanaan, jadi secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa menurut yunani, filsafat ialah ilmu mengenai cinta terhadap kebijaksanaan yang didapatkan melalui pencarian yang mendalam melalui refleksi pemikiran atas kenyataan
sedangkan di dalam bahasa inggris filsafat menjadi philosophy yang bermakna mirip dengan makna yunani yaitu kecintaan atas kebijaksanaan,kebenaran atau pengetahuan (love of wisdom)
Lalu kapan istilah filsafat pertama kali ditemukan/digunakan?
wah kritis banget nih, langsung kita merujuk ke pendapat ahli ya,
menurut Cicero (106-43 SM), beliau adalah seorang penulis romawi, pernah menyatakan bahwa yang mengenalkan istilah filsafat pertama kali ialah "Phytagoras" (582-496 SM), jadi ternyata "Phytagoras mengenalkan filsafat adalah sebuah reaksi atas sesuatu lho!!
reaksi atas apaan tuh? jadi penasaran :)
jadi gini dulu tuh pernah ada cendekiawan-cendekiawan pada masa 'phytagoras" yang menyatakan bahwa mereka adalah "Ahli ilmu pengetahuan" .
lalu "Phytagoras" ceritanya gak terima nih, terus berpendapat
manusia hanyalah pencari kebijaksanaan (Filsuf) dan tuhanlah yang memiliki kebijaksanaan tersebut. tiap tiap orang mengalami kesukaran-kesukaran dalam memperolehnya.dan meskipun seseorang menghabiskan seluruh waktu untuk memperolehnya (Kebijaksanaan) ia tidak akan dapat mencapai tepi/ujungnya
nah dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa filsafat itu digagas oleh orang yang bertuhan, sebagian para filsuf pun mengakui adanya tuhan. jadi gimana? lalu bagaimana dengan pendapat bahwa,
filsafat diajarkan untuk membuat seseorang menjauhi dan membenci tuhan.
secara logika jika filsafat diajarkan untuk membenci dan menjauhkan masyarakat dari tuhan
maka mengapa filsafat diajarkan oleh mereka yang masih mengakui adanya tuhan dan sebagian mengakui kebenaran agama?
terus siapa dan apa peran socrates dalam filsafat?
wow pertanyaan bagus nih, karena memang banyak dari kita yang terkesima yang hanya mengenal filsafat = socrates.
jadi "Socrates" = (470-399 SM) yang dilanjutkan oleh muridnya "plato" (427-347 SM) adalah para penerus dan pengembang konsep filsafat sehingga bisa dikenalkan di masyarakat, melalui metode diskusi dialektika dan metode silogisme deduktif-spekulatif transedental.
jadi wajar sih kalo kita lebih mudah mengenal socrates dan plato sebagai penemu filsafat, padahal filsafat sudah ada sebelum adanya socrates dan plato
wah berarti filsafat sejarahnya panjang banget dong :)
tentu, kan kemarin sudah disinggung bahwa filsafat dimulai pada saat manusia mulai melakukan refleksi berfikir terhadap kenyataan yang dialaminya.
wah kapan tuh?
nah hal itu jadi PR kita bersama sama nih kira-kira kapan manusia mulai melakukan refleksi terhadap kenyataan kondisi hidup yang dialaminya?
nah kalian tau gak sih? kalau ternyata filsafat memiliki dari 2 sisi yang saling berkaitan lho
hal ini wajar, dikarenakan filsafat adalah ilmu yang mempelajari dasar dasar segala sesuatu sehingga seorang filsuf/mahasiswa filsafat dalam menghadapi persoalan pasti menggunakan lebih dari sudut pandang, sehingga wajar filsafat seringkali dijuluki ilmu ketidakpastian.
sebagaimana hal ini mirip dengan prinsip ilmu pengetahuan dalam ilmu sosiologi yang mengutamakan penjelasan menyeluruh terhadap masalah daripada memberikan kepastian yang berkutat hanya pada benar-salah dalam persoalan.
Nah untuk itu filsafat memiliki 2 sisi yang saling berkaitan yaitu
- pertama, filsafat sebagai suatu hasil dari ilmu pengetahuan
- jikalau kita melihat filsafat sebagai hasil dari ilmu pengetahuan maka akan terbentuk istilah filsafat dalam diri kita yaitu Filsafat adalah salah satu jenis pengetahuan yang berusaha mencari hakikat dari segala sesuatu yang ada
- Kedua, filsafat sebagai aktivitas budi/pemikiran manusia.
- jikalau kita melihat filsafat sebagai suatu aktivitas budi/pemikiran manusia maka kita akan memaknai filsafat sebagai metode atau suatu cara yang dilakukan manusia untuk mencari keterangan atas segala sesuatu secara radikal(mendasar)
Apa bedanya sih, kan sama aja? :)
nah jadi gini perbedaannya ada pada konsekuensi/hasilnya
jadi jika menggunakan pendapat ("filsafat sebagai hasil ilmu pengetahuan") maka filsafat adalah sebuah hasil dari berkembangnya ilmu pengetahuan, yang akhirnya melahirkan teori-teori untuk menjawab pertanyaan saintis,dengan kata lain filsafat sebagai ilmu (objek penelitian)
namun jika kita menggunakan pendeketan kedua (filsafat sebagai aktivitas budi/pemikiran manusia) maka kita akan mencapai kesepakatan bahwa filsafat adalah adalah suatu metode atau cara yang dig unakan manusia untuk mencari keterangan atau jawaban atas segala sesuatu yang ada dengan memfokuskan pada jawaban yang mendasar,radikal serta memiliki kemungkinan tertinggi kebenaran dan validitasnya, maka hasil dari filsafat salah ialah salah satunya adanya silogisme sebagai konsekuensi dari pemahaman filsafat sebagai metode.
menurut ahli gimana nih?
menurut Prof. Ir Pudjawijatna menerangkan bahwa "filo" mempunyai makna cinta dalam arti seluas-luasnya yaitu suatu keinginan,
dari keinginan itulah mucul suatu usaha untuk mencapai keinginan-nya sedangkan "sofia" memiliki arti kebijaksanaan yang mana hal ini dapat dimakna sebagai pengetahuan yang mendalam mengenai sesuatu hal.
oleh karena itu menjadi metode dalam dalam pengambilan yang dilakukan filsuf,mahasiswa filsafat maupun mereka yang menekuni dunia filsafat ialah yaitu memahami sesuatu secara mendalam sebelum memberikan komentar sehingga jawaban tersebut mengandung bukan hanya kebenaran namun juga mengandung kebijaksanaan.
nah gimana? makin penasaran kan?
Filsafat tuh gimana sih? kok kayaknya seru
nah jadi kalo di tongkrongan bingung bahas apa, bahas aja filsafat. dijamin obrolannya akan meluas dan gak habis-habis :)
oke next time kita bakal bahas dong kelanjutan-nya.
diskusi yuk!!!
