Mohon tunggu...
Fahmi Danureza
Fahmi Danureza Mohon Tunggu... Penulis lagu, calon artis -

Pecinta segala jenis karya 'Seni'. Pendiam terkesan sommbong & belagu. Pengarang angan yg tak pernah diterbitkan, Pengarang lagu, Rap, bergerak menuju - Reggae Dub, - Reggae Riddim & - Raggamuffin. Tuhan menyayangi saya. Kusam mukanya serba/i keanehan di hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senjata Makan Tuan

17 Februari 2017   09:12 Diperbarui: 17 Februari 2017   09:22 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka merayap di antara lorong-lorong yang gelap. 

Seperti makhluk melata sejenisnya 

Terselebung, tak kasat mata.

 Terasa amat nyata.

 Tak mampu di raba.

 Semilir hembus berbisik bagai angin.

Emosi kan menanjak bermain bersamanya.

Tuan lupa beri aturan . . .

Maka, Tuan akan termakan!

Berhati-hatilah, Tuan,

Setelah itu . . .

Tuan takkan bisa angkat tangan.

Isyarat Tuan kan teracuhkan.

Pula, tiada pertolongan yang datang...

Sekalipun kata 'Ampun' Tuan teriakkan dengan kencang dan lantang.

Siapapun tuan, dimanapun & kapanpun . . .

Mereka yang lapar tak berteman dengan ampun!

Pikiran tuan     ---     Bom nuklir tuan.

Mulut tuan      ----     Peliharaan tuan.

Tangan, kaki mata tuan     ---       Musuh yang selalu bersahabat dengan tuan!

Berhati-hatilah tuan dengan jebakan.

Mereka mengawasi tuan selagi tuan punya ikatan.

Bukankah Tuan tak ingin menyantap jebakan??!

Dan lagi tuan, tuan kan memetik apa yg tuan tanam.

Tak sama sekali memetik apa yang tuan inginkan!

[16 February 2017, 9.15 pm, Thursday Night]

Selamat pagi menjelang siang, pengguna kompas dan blogger?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun