Mereka merayap di antara lorong-lorong yang gelap.Â
Seperti makhluk melata sejenisnyaÂ
Terselebung, tak kasat mata.
 Terasa amat nyata.
 Tak mampu di raba.
 Semilir hembus berbisik bagai angin.
Emosi kan menanjak bermain bersamanya.
Tuan lupa beri aturan . . .
Maka, Tuan akan termakan!
Berhati-hatilah, Tuan,
Setelah itu . . .
Tuan takkan bisa angkat tangan.
Isyarat Tuan kan teracuhkan.
Pula, tiada pertolongan yang datang...
Sekalipun kata 'Ampun' Tuan teriakkan dengan kencang dan lantang.
Siapapun tuan, dimanapun & kapanpun . . .
Mereka yang lapar tak berteman dengan ampun!
Pikiran tuan   ---   Bom nuklir tuan.
Mulut tuan    ----   Peliharaan tuan.
Tangan, kaki mata tuan   ---    Musuh yang selalu bersahabat dengan tuan!
Berhati-hatilah tuan dengan jebakan.
Mereka mengawasi tuan selagi tuan punya ikatan.
Bukankah Tuan tak ingin menyantap jebakan??!
Dan lagi tuan, tuan kan memetik apa yg tuan tanam.
Tak sama sekali memetik apa yang tuan inginkan!
[16 February 2017, 9.15 pm, Thursday Night]
Selamat pagi menjelang siang, pengguna kompas dan blogger?!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H