Namun demikian, dari objek megalitik, patung atau pun relief yang tertinggal Gobekli Tepe dan situs-situs sekitarnya seperti Saybur dan Neval Cori, saya menangkap kesan bahwa di sekitar Gobekli Tepe lah tempat di mana ia pertama kali menuangkan ide membangun "monumen waktu".
Di situs Gobekli Tepe ia membuat bangunan melingkar dengan 12 pilar batu diletakkan dengan pembagian jarak yang cukup merata di bangunan melingkar tersebut, sehingga cukup jelas mengisyaratkan sebuah formasi jam.
Pada enclosure C, beberapa pilar telah hilang dari posisinya. Kemungkian telah pecah. Sehingga tidak lagi utuh berjumlah 12. Tetapi di enclosure D, 12 pilar terlihat masih ada di posisinya (lihat gambar di bawah).
Ada pun 2 pilar berbentuk T yang diletakkan di tengah bangunan lingkaran, sangat mungkin dimaksudkan untuk mengilustrasikan sosok Adam dan Hawa. Adanya relief tangan pada bagian pilar menunjukkan jika pilar T mengisyaratkan wujud manusia. (lihat gambar di bawah)Â
Pada situs Sayburc (yang tidak begitu jauh dari Gobekli Tepe) ditemukan pemandangan berusia 11.000 tahun yang diukir di dinding. Ini dianggap sebagai salah satu penggambaran naratif tertua dalam catatan arkeologi.
Adegan naratif tersebut menggambarkan lima sosok: dua manusia, seekor banteng, dan dua macan tutul. Salah satu manusia memegang ular, atau mainan, di tangan kanannya. Sosok manusia lainnya sedang memegang penisnya. Adegan ini tentu saja bisa kita lihat, terasa sangat terkait dengan narasi Adam dan Hawa yang selama ini kita dapatkan dalam berbagai agama Samawi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H