Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kaitan "Nur Muhammad" dan Al Mahdi

12 Agustus 2021   10:07 Diperbarui: 12 Agustus 2021   10:12 4710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zariyat artinya "keturunan" dalam bahasa Arab (dokpri)

(waz-zariyati zarwa)

Selama ini, ayat ini diterjemahkan maknanya menjadi: Demi (angin) yang menerbangkan debu.

Kata zaariyaati pada ayat ini oleh para mufassir pada umumnya ditafsirkan mengacu pada makna "angin".

Kemungkinan ini merujuk pada tafsir yang disampaikan Ibnu Katsir yang merujuk pada riwayat bahwa, suatu ketika Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ' anhu, naik ke mimbar di Kufah dan menyatakan,

"...apa pun dalam Kitab Allah Ta'ala dan Sunnah Rasul Allah yang Anda tanyakan kepada saya, hari ini, saya akan menjelaskannya."

Ibn Al-Kawwa lalu berdiri dan berkata, "Wahai Pemimpin orang beriman! Apa arti dari firman Allah,  (al dhaariyati)"

Ali Menjawab, "Angin."

Namun demikian, ada pula mufassir lain yang memberi penafsiran yang lebih berhati-hati.

Misalnya, Safi-ur-Rahman al-Mubarakpuri memilih mengartikan makna ayat pertama surat Az Zariyat menjadi: Demi "Dhariyat" yang berhamburan. Ia memilih sama sekali tidak menafsirkan kata dhariyat.

Qaribullah & Darwis: Demi penghambur (yang) berhamburan.

Talal Itani: Demi penyebar (yang) menyebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun