Edward the Black Prince (putra tertua Raja Edward III dari Inggris) dianalogikan sebagai penunggang kuda hitam, oleh karena ia terkenal dengan julukan "pangeran hitam" (the black prince).
Penunggang kuda pucat saja yang saya lihat bukan merupakan analogi seorang tokoh melainkan analogi sebuah institusi, bisa sebuah institusi negara, kerajaan, atau pun institusi agama. Warna pucat yang direpresentasi kuda keempat, yang disebut kuning kehijauan atau hijau kekuningan, dugaan saya merujuk pada wabah demam kuning yang pada tahun 1690 menyebar di Tiga belas koloni Inggris di benua Amerika. Salah satu yang terparah, yaitu wabah yang menyebar di Philadelphia pada kisaran 1690-1807.Â
Hipotesis empat penunggang kuda yang saya berikan ini bukan saja sesuai menurut pencocokan warna identitas (color identity) yang melekat pada figur bersangkutan, tetapi didukung oleh pencermatana saya bahwa jarak tahun keempat profil yang saya sebutkan berada dalam siklus 360 tahun.
Mengenai konsep warna identitas sang figur yang kemudian terekam dianalogikan dalam nubuat empat penunggang kuda, anda dapat melihat persamaannya hari ini pada warna-warna partai, seperti merah untuk PDIP, kuning untuk Golkar, jadi, nampaknya Yohanes Pembabtis memilih menyamarkan sosok yang dimaksudkan dalam nubuatnya dengan cara merepresentasi sosok mereka menurut warna yang identik dengan mereka semasa hidup.
Mengenai siklus 360 tahun sebagai jarak kemunculan mereka, berikut ini uraiannya.Â
Tahun 610 M sebagai tahun kenabian Muhammad berjarak 360 tahun ke 970 M yang merupakan tahun pemerintahan John I Tzimiskes (969 -- 976).
Tahun 970 berjarak 360 tahun ke 1330Â M sebagai tahun kelahiran Edward of Woodstock (15 Juni 1330 -- 8 Juni 1376).
Tahun 1330 berjarak 360 tahun ke 1690 M saat wabah demam kuning menyebar di Tiga belas koloni Inggris di benua Amerika. Salah satu yang terparah, yaitu wabah yang menyebar di Philadelphia pada kisaran 1690-1807.
Yang menarik, siklus 360 tahun kemunculan empat penunggang kuda dalam nubuat Yohanes Pembabtis (Nabi Yahya) kemudian dilanjutkan oleh siklus 129 tahun untuk pembukaan segel 5, 6, dan 7.Â
Penting untuk pembaca pahami bahwa kemunculan keempat penunggang kuda mengiringi pembukaan segel 1, 2, 3 dan 4. Jadi, ada 7 pembukaan segel yang merupakan representasi atau penanda dimulainya periode tertentu di masa depan yang diwahyukan Allah kepada Yohanes Pembabtis (Nabi Yahya).
Untuk pembahasan lebih lengkapnya silakan baca di kedua artikel ini: "Makna dari Nubuat Empat Penunggang Kuda" dan "Siklus Angka Kosmis dalam Nubuat Akhir Zaman".