Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata "Semesta" yang Berarti "Satu Tuan (Tuhan)"

30 Oktober 2020   08:40 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:00 5555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi yang dimaksud "tuan" dalam etimologi kata semesta di atas adalah "Tuhan Penguasa Alam Semesta".

Baca juga: Arti Guru dalam Perspektif Sufistik, Arti Kata Vocation, dan Cinta

Makna dibalik Kaf dan Nun

Di kalangan  orang tarekat berkembang suatu pemahaman untuk mencari rahasia di antara "Kaf dan Nun."

Jika merujuk pada aksara Arab, di antara huruf Kaf dan Nun ada huruf Lam dan Mim. Lalu apa rahasia yang ada pada Lam dan Mim ini?

Untuk menjawab ini, terlebih dahulu saya ingin mengajak pembaca mencermati beberapa hal berikut ini.

Dalam sebuah riwayat kuno diceritakan bahwa, ketika Adam tiba di bumi, hal pertama yang Tuhan perintahkan padanya adalah menggambar bentuk segi delapan. Diceritakan pula bahwa sesungguhnya alam semesta ini berbentuk segi delapan.

Di sisi lain, dalam tradisi Islam diriwayatkan bahwa Singgasana Allah yaitu Arsy diusung oleh Delapan malaikat yang sangat luar biasa besarnya.

Kisahnya, seekor burung butuh waktu 700 tahun untuk terbang dari bahu ke ujung telinga bagian bawahnya. Tapi anggap saja ini kisah yang mencoba mengilustrasikan seberapa besar malaikat-malaikat tersebut. Bisa jadi kenyataannya jauh lebih dari pada itu.

Hal menarik terkait mengenai aksara Lam dan Mim, dapat kita temukan dalam tradisi Bugis Makassar. 

Di sana, singgasana pelaminan tempat pasangan yang menikah, disebut "lam-mim" atau biasa terdengar disebut "lam-ming" dikarenakan aksen di sana biasanya membunyikan huruf m dibagian akhir kata menjadi ng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun