Apapun itu, wacana Laszlo tentang zaman Akashic saya pikir memang sudah seharusnya ada dihadirkan mengiringi perjalanan peradaban abad 21 ini.
Dua Jaringan Global untuk Manusia
 Ya, kehidupan kita pada hari ini, kenyataannya memang dilayani oleh dua jaringan global, yaitu jaringan internet dan jaringan noosfer atau Lauh Mahfuzh.
Proses kerja keduaya bisa dikatakan hampir sama. Jika data base internet diperkaya ketika kita mengapload data ke server, maka, noosfer terus diperkaya oleh manusia yang berpikir.Â
Sebagai pusat server alam semesta Lauh Mahfuzh bukan hanya mencatat semua hal yang terjadi di jagad raya, tetapi bekerja layaknya pusat informasi yang dapat di akses manusia melalui kegiatan berpikir di perangkat otaknya.
Bisa dikatakan, pada saat berpikir itu kegiatan upload dan download data kita lakukan dalam saat yang bersamaan. Apapun hal yang kita olah dalam proses berpikir sifatnya adalah kegiatan upload, sedangkan ide yang kita dapat dalam proses berpikir, itulah yang kita download.
Mengenai fakta fungsi bahasa sebagai instrument berpikir manusia, mungkin akan timbul pertanyaan; apakah informasi data yang dapat kita akses di Lauh Mahfuzh hanyalah data informasi yang ter-upload dari bahasa yang kita ketahui saja? Jawabnya, tentu saja tidak.
Menurut riset terbaru, diperkirakan ada 7000 bahasa yang ada di dunia saat ini. Namun pun demikian, dari literatur yang ada, kita ketahui bahwa pada awalnya manusia berbicara dalam satu bahasa. Hal ini dikisahkan dalam Al Kitab Kejadian 11 (1-9).
Saya berpikir bahwa tentunya setiap morfologi bahasa yang terjadi dari sejak awal hingga hari ini, dari satu bahasa menjadi ribuan bahasa, dan bahwa karena hal itu pada dasarnya berlangsung di akal manusia, maka bisa dikatakan semua proses itu terekam juga di pusat server Alam semesta.Â
Jadi apapun bahasa yang digunakan manusia ketika berpikir, pusat server alam semesta akan tetap mengenalinya, lalu mentransformasinya menjadi data informasi yang sifatnya umum, sehingga dapat diakses oleh setiap orang dari beragam pengguna bahasa di dunia.Â
Tentu saja ini hanyalah suatu bentuk perkiraan yang sebisa mungkin diupayakan untuk memahami pusat server alam semesta yang sangat misterius tersebut. Setidaknya pola-pola kerja demikianlah yang dapat kita jumpai dalam kehidupan nyata kita, yaitu pada sistem kerja internet dewasa ini.
Satu hal lagi yang saya pikir luput dari perhatian kita selama ini, yaitu mengenai kegiatan proses transfer data dari server alam semesta (Lauh Mahfuzh) ke server internet.