Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Thay, Suku Kuno di Asia Tenggara dan Jazirah Arab: Pionir Pertanian Padi

8 April 2020   06:23 Diperbarui: 8 April 2020   21:19 2450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wilayah dataran tinggi Najd di jazirah Arab (sumber: wikipedia.org)

Di Indonesia, Sebutan Tasik yang berarti Arab dapat kita temukan dalam nama Tasikmalaya, yang merupakan nama gabungan dari kata 'tasik' dan 'malaya' atau melayu. Jadi, nama 'tasikmalaya' besar kemungkinan dulunya dimaknai sebagai pemukiman orang-orang Arab dan Melayu.

Dalam kronik Cina terutama dari dinasty Tang dan dinasty Song sebutan untuk Arab biasanya tertulis Ta-shi kuo atau Dashi Guo (kuo / guo = negara) yang berarti "negara Ta-shi", serta sebutan Ta-shi fa (fa= hukum) yang berarti "Hukum atau agama dari Ta-shi". [Raphael Israeli: Islam in China: Religion, Ethnicity, Culture, and Politics, 2002: 284]

Demikianlah, dari uraian di atas dapat kita cermati jika yang pada hari ini kita kenal sebagai bangsa Arab yang mendiami jazirah Arab hingga Persia, pada masa lalu lebih dikenal sebagai bangsa Tay, Tazik atau Ta-zhi.

Jika orang Tai atau Tay di wilayah Asia Tenggara daratan dikenal sebagai pionir pertanian padi, maka orang Tay di jazirah Arab pun sebenarnya juga merupakan pionir pertanian padi di wilayah tersebut.

Hal ini dapat kita cermati dengan mengamati fakta bahwa asal usul orang Tay kuno berasal dari Yaman yang merupakan titik awal dimulainya pertanian padi di jazirab Arab. 

Bahkan wilayah Ha'il modern di mana orang tayy berpusat, Saat ini adalah pusat program pertanian Arab Saudi. Sebagian besar tanaman gandum kerajaan berasal dari daerah di sekitar kota ini. (sumber di sini)

Pertanian skala besar di Arab Saudi ( sumber: marcopolis.net)
Pertanian skala besar di Arab Saudi ( sumber: marcopolis.net)
Wilayah Ha'il terkenal sebagai representasi kemurahan hati orang-orang Arab karena ini adalah tempat di mana Hatim al-Tai hidup, pemimpin Bani Tayy yang juga seorang penyair Arab yang terkenal. 

Ia hidup sebelum Nabi Muhammad menyebarkan ajaran Islam. Ia dikisahkan terutama terkait kemurahan hatinya yang ekstrem, yang mana membuatnya menjadi ikon bagi orang Arab hingga saat ini, seperti dalam ungkapan pepatah "Lebih murah hati daripada Hatem". 

Ketika Nabi Muhammad mengirim Ali bin Abi Thalib untuk ekspedisi ke suku Tayy yang beragama Kristen pada saat itu, putri Hatim al-Tai tertangkap, dan meminta Muhammad untuk membebaskannya. Permintaan itu kemudian dipenuhi, setelah Muhammad mengetahui bahwa ayah wanita itu adalah Hatim ibn Abdullah.

Karena menghormati reputasi terhormat orang tuanya, Muhammad memberinya pakaian dan uang lalu membawanya ke keluarganya di Suriah. Terkesan oleh perlakuan Muhammad terhadap saudara perempuannya, Adi ibn Hatim menemui Muhammad dan masuk Islam, bersama dengan sebagian besar saudara-saudaranya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun