Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pulau "Serendip Asli", Letak Gua Adam Sesungguhnya

17 Maret 2020   08:00 Diperbarui: 17 Maret 2020   15:56 4542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cosmas The Monk, atau Cosmas Indicopleustes (535-550), yang telah mengunjungi Ceylon, mengatakan: disebut Sielediba oleh orang-orang India, dan Taprobane oleh orang-orang Yunani. Di sekelilingnya ada sejumlah kecil pulau, di mana Anda dapat menemukan air kelapa segar. [pulau] ini hampir semuanya saling berdekatan.

Demikianlah beberapa informasi dari buku Francois Pyrard yang saya pikir relevan untuk disajikan dalam tulisan ini. 

Pendapat lain, dan lebih baru, dikemukakan M. Ramachandran dalam bukunya  "The spring of the Indus civilisation" ((1991 :34): "Pada masa lalu Srilanka dikenal sebagai "Cerantivu" yang artinya pulau raja Cera." ["kata Cera" nampaknya merujuk pada Dinasti Chera yang berkuasa di India Selatan pada masa kuno, sementara kata "tivu" artinya "pulau" dalam bahasa Tamil].

Bisa dikatakan, nama "Cerantivu" ini memang lebih identik dengan bentuk "Sielen Diva" yang disebutkan Cosmas. Terkait hal ini, Conrad Malte-Brun (1775-1826), seorang jurnalis dan ahli bumi Perancis, mengatakan: 

"Cosmas menyebutnya "Sielen Diva" atau "pulau Sielen" yang darinya kita miliki dalam bahasa Eropa sebutan "Selan" dan "Ceylon", dan bahwa sebutan "Serandives" dan "Serandib" dalam penyebutan orang Arab, merupakan perubahan yang dari "Selan Div".  (Conrad Malte-Brun. Universal Geography: Or A Description of All Parts of the World - Volume 2, 1827: 208)

Seiring berjalannya waktu, "Sielen Diva" terus mengalami perubahan. menjadi "Ceilao" dalam sebutan orang Portugis , "Zeilan" Belanda, dan "Ceylon" Inggris.

Etimologi "Taprobane"

Adapun mengenai "Taprobane", karena sepertinya sebutan ini khusus diberikan oleh orang Yunani pada Sri Lanka, maka saya pikir etimologinya pun mestinya dicari dalam bahasa Yunani atau secara umum dalam bahasa Indo-Eropa.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, saya melihat ada kemungkinan jika kata "tapro-" sepertinya berasal dari kata "tavro" yang dalam bahasa Yunani berarti "banteng". 

Sementara itu kata "-bane" ada kemungkinan merujuk pada kata "bane" yang dalam bahasa Inggris berarti "kutukan". Sehingga, "Taprobane" bisa jadi berarti "banteng kutukan", atau "kutukan banteng".

Makna yang dimunculkan nama Taprobane ini mengingatkan kita pada kisah  dalam epic Gilgamesh. Saat Dewi Ishtar mengutuk Gilgamesh dan Enkidu yang telah membunuh banteng surga. 

Namun demikian, tidak dapat dipastikan apakah hal itu terkait dengan makna nama Taprobane, karena fitur "banteng" kita ketahui banyak ditemukan memiliki peran signifikan dalam budaya bangsa-bangsa di masa kuno. Misalnya dalam budaya Dilmun.

Sri Lanka dan klaim sebagai tempat turun Nabi Adam

Salah satu hal yang membuat Pulau Sri Lanka terkenal di dunia, adalah keberadaan "telapak kaki suci" di puncak Adam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun