Ibn Arabi menggambarkan Idris sebagai "nabi para filosof". Ibn Ishaq meriwayatkan bahwa ia adalah orang pertama yang menulis dengan pena dan bahwa ia dilahirkan ketika Adam masih memiliki 308 tahun untuk hidup.
Semasa hidupnya Idris dikatakan mendapat "tiga puluh bagian dari tulisan suci" yang dalam tradisi Islam disebut 30 suhuf untuk Idris.
Idris Dalam Al Qur'an
Nama Idris disebutkan dua kali dalam Al Qur'an:
- Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (QS. Maryam :56-57)
- Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (QS. al-Anbiyaa' :85-86)
Dalam tradisi Hindu
Jika dalam mitologi Mesir dikenal sebagai Thoth, di mitologi Yunani sebagai Hermes, dalam Agama samawi (Yahudi, Kristen Islam) dikenal dengan nama Henokh atau pun Idris, lalu dikenal sebagai apa dalam tradisi Hindu?
Jika mengamati menurut atributnya, maka besar kemungkinan dalam tradisi Hindu ia dipersonifikasi sebagai Varuna.
Varuna adalah dewa yang kompleks di jajaran Hindu, pada awalnya ia adalah dewa langit lalu kemudian menjadi dewa lautan. Dalam posisi awalnya sebagai dewa langit, ia dianggap memiliki pengetahuan tak terbatas. Pada akhir periode Veda, ia menjadi dewa penguasa laut dan sungai. [Tamra Andrews : Dictionary of Nature Myths: Legends of the Earth, Sea, and Sky, 1998: 215]
Umumnya literatur yang membahas mitologi India mengidentifikasi Varuna sebagai dewa yang sangat kuno dalam jajaran dewa-dewa tertinggi mitologi India.Â
Di lapisan paling awal Rigveda misalnya, Varuna memiliki tanggung jawab untuk menegakkan tatanan moral, "keadilan" (Rta), dan "kebenaran " (Satya). Sementara itu, kapasitasnya sebagai "Penguasa semua pengetahuan komprehensif" ditemukan dalam Atharvaveda.
Dalam Avesta, buku yang paling terkait dengan nabi Zoroaster, kita menemukan bahwa orang-orang Iran memandang Varuna sebagai "ahura" ('tuan'), seperti dewa tertinggi mereka Ahura Mazda.Â
Dalam Rig Veda, teks agama India tertua, ia digambarkan sebagai pemberi keadilan - memberikan hukuman keras sebagai "pengikat orang-orang yang berbuat salah".Â
Ia juga digambarkan sebagai Dewa yang maha tahu. Varuna tahu jejak burung-burung di langit, jalur kapal di lautan, begitu juga perjalanan bulan dan angin.