Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mana yang Benar "Sila" atau "Silakan", "Laman" atau "Halaman"?

24 Februari 2020   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2021   09:43 3850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mana yang Benar "Sila" atau "Silakan", "Laman" atau "Halaman"? | ilustrasi: nationalgeographic

Demikianlah, saya pikir untuk menghindari timbulnya ambiguitas, sudilah kiranya untuk kembali menggunakan akhiran -kan pada kata 'sila' pada kalimat yang bertujuan mengarahkan atau kalimat perintah.

"Laman" atau "Halaman"?

Sejujurnya saya belum mendapatkan jawaban atas fenomena hilangnya suku kata ha- pada kata 'halaman'. 

Apakah tindakan pemenggalan itu dikarenakan bentuk ha- dianggap sebagai "tambahan tidak jelas", seperti halnya yang disoroti Bapak Remi Silado dalam salah satu tulisannya berjudul "Bapa Jadi Bapak, Tuan Jadi Tuhan, Bangsa Jadi Bangsat". Beliau mengulasnya sebagai berikut:

"...mengapa Tuan menjadi Tuhan, merupakan masalah khas bahasa Indonesia. Hadirnya huruf 'h' dalam beberapa kata bahasa Indonesia, seperti 'asut' menjadi 'hasut', 'utang' menjadi 'hutang', 'empas' menjadi 'hempas', 'silakan' menjadi 'silahkan', agaknya seiring dengan kasus nominatif dan singularis dalam tatabahasa Sansekerta ke Kawi dan Jawa. Misalnya tertulis 'hana' dibaca 'ono', 'hapa' dibaca 'opo'...."

Pertanyaannya, apakah kata 'halaman' memang senasib dengan kata-kata yang dimaksudkan oleh bapak Remi Silado, karena itu mesti dikembalikan ke bentuk awalnya 'laman'?

Untuk kasus ini, saya menyarankan agar mungkin sebaiknya dipikirkan lagi, dengan meninjau ulang dari mana sesungguhnya kata 'halaman' berasal.

Untuk kata 'halaman', saya memiliki tinjauan history linguistik sebagai berikut...

Saya melihat ada kemungkinan kata 'halaman' berasal dari kata 'karang'... (hehehee iya.. iya... saya paham, dan saya bisa membayangkan anda akan kaget atau menertawakan pernyataan ini... tapi tunggu dulu.. sabar.. sabar...)

Baca juga: Apakah "Skuat" dan "Fail" Kata-kata Baku Bahasa Indonesia?

Jadi begini, pemikiran saya bahwa kata 'halaman' berasal atau setidaknya terkait dengan kata 'karang', berasal dari pencermatan saya pada fungsi karang dalam perspektif masyarakat bahari atau masyarakat pesisir, yakni karang sebagai penghalang ombak.

Fungsi 'karang' sebagai penghalang ombak dalam pandangan masyarakat maritim di masa kuno yang nampaknya lambat laun melahirkan kata 'halang'. Dalam hal ini terjadi perubahan morfologi antara fonetis k menjadi h, dan r menjadi l - diantara kata 'karang' dan 'halang'.

Konsep "karang atau halang" kemudian diterapkan dalam kebudayaan masyarakat kuno  ketika mereka mulai mengenal sistem organisasi 'Chiefdom' atau 'mandala', yakni bentuk organisasi sosiopolitik yang menganut sentralisasi kekuasaan. Konsep tersebut diterapkan secara nyata dengan menempatkan kediaman penguasa atau kepala suku tepat di tengah-tengah pemukiman rakyat atau pengikut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun