Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjejaki Pemikiran yang Mendasari Lahirnya Simbol Swastika

14 Februari 2020   16:33 Diperbarui: 15 Februari 2020   13:15 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter SA dalam Aksara Lontara (Dokpri)

Setidaknya, Jejak Sun Cross Square sebagai representasi empat unsur kosmologi, dapat kita temukan pada konsep Sulapa appa' (segi empat belah ketupat) dalam tradisi Bugis, yang mana empat sisinya, dikatakan oleh Mattulada (Latoa) adalah mewakili empat unsur dasar Makro Kosmos dan Mikro Kosmos (sulapa eppa'na taue: segi empat tubuh manusia) yaitu: udara, air, tanah dan api.  

Terkait konsep Sulapa appa', Mattulada (1995) mengemukakan bahwa aksara Lontara yang digunakan orang Bugis makassar berpangkal pada pandangan mitologis yang menganalogikan alam semesta ini dengan Sulapa Eppa' Walasuji (segi empat belah ketupat). Aksara SA, Salah satu karakter dalam Aksara Lontara yang berbentuk persegi empat belah ketupat kemudian menjadi entitas penting untuk pemahaman ini.

Karakter SA dalam Aksara Lontara (Dokpri)
Karakter SA dalam Aksara Lontara (Dokpri)

Yang menarik, karena etimologi kata Swastika yang berasal dari tiga akar bahasa Sansekerta "su" (baik), "asti" (ada, menjadi) dan "ka" (dibuat), yang kemudian diasumsikan berarti "membuat kebaikan" atau, "penanda kebaikan' (Bruce M. Sullivan. The A to Z of Hinduism: 2001, Hlm. 216), pada dasarnya dapat pula dimaknai menjadi "dibuat menjadi ada dengan sebaik-baiknya". 

Pemaknaan ini bukan saja diambil dari tiga akar kata Sanskerta diatas, tetapi secara intuitif mengingatkan saya pada Ucapan Allah dalam Al-Quran : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" QS. At-Tin [95] : 4

Dan menjadi lebih menarik lagi karena, ayat Al Quran yang membahas tentang penciptaan manusia ini, tidak hanya menunjukkan bunyi kalimat yang cukup identik dengan pemaknaan etimologi kata Swastika, tapi juga karena ayat ini bernomor 4. Jadi, kira-kira... dapatkah hal ini dimaknai bahwa Konsep 4 unsur (mikro kosmos) ada diisaratkan dalam Al Quran?

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, Pare-Kediri, 14 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun