Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjejaki Pemikiran yang Mendasari Lahirnya Simbol Swastika

14 Februari 2020   16:33 Diperbarui: 15 Februari 2020   13:15 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief roda matahari yang berada pada kuil Matahari konark di India, yang menggambarkan pembagian waktu (upload.wikimedia.org)

Dengan mengetahui bentuk bumi yang mereka tinggali, dengan mudah mereka mengasumsikan bahwa jalur gerak matahari (dari mulai terbit, tenggelam, lalu kembali terbit) tentulah membentuk lingkaran. Asumsi tersebut pada hari ini, dalam ilmu fisika dikenal sebagai "gerak semu harian matahari". 

Dari mengetahui hal ini, juga timbul pemahaman mereka bahwa ketika matahari sedang menyinari wilayah mereka (siang hari), dalam waktu bersamaan, di bagian bumi yang lain mengalami gelap (malam hari).

Dari pemahaman-pemahaman inilah timbul gagasan orang di masa kuno untuk merekam capaian berpikir itu dalam bentuk simbol Sun Cross atau Wheel Cross (Lintas Surya).

Sebagai bahan perbandingan, silahkan mencermati teori evolusi Swastika yang disajikan James Churchward dalam bukunya The Sacred Symbols of Mu, yang terbit pada tahun 1933, berikut ini....

Dicapture dari buku The Sacred Symbols of Mu (1933, hlm 55), karya James Churchward (dokpri)
Dicapture dari buku The Sacred Symbols of Mu (1933, hlm 55), karya James Churchward (dokpri)

Relief roda matahari yang berada pada kuil Matahari konark di India, yang menggambarkan pembagian waktu (upload.wikimedia.org)
Relief roda matahari yang berada pada kuil Matahari konark di India, yang menggambarkan pembagian waktu (upload.wikimedia.org)

Sebagaimana setiap hasil capaian berpikir yang senantiasa dihargai penemunya, demikian pulalah simbol Sun Cross juga mendapatkan penghargaan yang tinggi dari orang-orang di masa kuno. Ekspresi penghargaan semacam ini setidaknya hingga hari ini tetap dapat kita temukan dalam prilaku manusia.

Dengan menempati status penghargaan yang tinggi, dengan sendirinya Sun Cross menjadi objek yang terjaga keberadaannya. Hingga dalam perkembangan selanjutnya, pada titik di mana orang di masa kuno jenuh dengan tampilan Sun Cross yang berbentuk lingkaran, mendorong mereka untuk memodifikasinya ke bentuk kotak atau Square.

Lalu, ketika tiba pada masa dimana daya imajinasi mereka telah jauh lebih berkembang, akhirnya tercetus ide mereka untuk lebih mengembangkan simbol Sun Cross Square dengan memodifikasi bentuk tanpa menghilangkan bagian-bagiannya. Solusinya, yaitu dengan membuka sisi luar Sun Cross Square sekitar 45 derajat dengan titik sumbu putar berada di ujung garis vertikal dan horisontal. Hasilnya, lahirlah simbol Swastika. (lihat gambar di bawah)

Perubahan bentuk dari Sun Cros Square ke Swastika (dokpri)
Perubahan bentuk dari Sun Cros Square ke Swastika (dokpri)

Swastika sebagai simbolisasi kosmologi  empat unsur

Ada juga kemungkinan jika motivasi orang di masa kuno untuk memodifikasi Sun Cross ke bentuk Kotak lalu kemudian membentuknya menjadi Swastika, didorong oleh kebutuhan membuat simbolisasi kosmologi  empat unsur. Dengan kata lain, bisa jadi orang-orang di masa kuno telah paham betul makna penting dari kontinuitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun