Provinsi Henan memang tepat berada di sebelah utara Sungai Kuning. Sementara "Sungai Lemah" atau "Air Lemah" (dalam bahasa Cina disebut Ruoshui) merupakan fitur geografi yang banyak disebut dalam karya sastra mitos negeri Cina, seperti "the Warring States". Disebut demikian karena tidak ada yang bisa mengapung di dalamnya (Hawkes: 1985, 2011).
Pada gambar peta di bawah ini, dapat kita lihat kota Wenxian diapit oleh dua sungai. di sebelah selatannya terdapat Sungai Kuning (Yellow River) sementara di sebelah utaranya terdapat sungai Qinhe (Qinhe River). Mungkinkah yang dimaksud sebagai "air lemah di utara" dalam "Sutra of Samantabhadra" adalah sungai Qinhe ini?
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana sehingga Sima Lingji tiba-tiba muncul di Tana Luwu (Sulawesi Selatan)? untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan kembali mengulas cerita Lontara tentan Simpurusiang.
Dalam Lontara diceritakan suami Simpurusiang bernama Patianjala. Kemunculan keduanya (Simpurusiang dan Patianjala) diungkap menggunakan bahasa ungkapan yang persis sama dengan yang disematkan pada Batara Guru dan We Nyili Timo'. Yaitu: Manurungnge ri pettung, riaseng simpurusiang. Tompoe ri busa empong, riaseng patiangjala Iyana siala najaji Anakaji. Kurang-lebih terjemahan bebasnya: Yang muncul dari bambu dinamakan simpurusiang, Yang muncul di busa air dinamakan patiangjala. Mereka kawin, lantas lahir lah Anakaji.
Dari hal ini, bisa saja timbul penafsiran bahwa pertemuan mereka (simpurusiang dan Patianjala) terjadi setelah simpurusiang melakukan suatu pelayaran melalui lautan. Terlebih lagi, ada sumber yang mengatakan bahwa Patianjala ini merupakan seorang satria dari masyarakat laut bajou.
Demikianlah, saya berasumsi bahwa kedatangan Sima Lingji atau Ratu Sima atau Simpurusiang ke Tana Luwu adalah karena pernikahannya dengan Patianjala yang merupakan satria bangsawan suku Bajou yang berasal dari tana Luwu.Â
Dalam banyak kisah disebutkan juga Suku Bajau terkenal sebagai "bajak laut" yang banyak menjarah wilayah Indo Cina di masa kuno. Bahkan terdapat dalam kronik cina kisah tentang keberanian orang Bajou membunuh gubernur di wilayah Indo Cina karena dianggap tidak jujur.
Bahkan yang lebih menarik lagi karena pada abad ke 17, Nama Li Dan adalah nama seorang bajak laut terkenal yang menguasai perairan Laut Cina Selatan, dan disegani armada laut Belanda dan Inggris.
Terkait bajak laut Li Dan, dalam buku The History of Taiwan, Profesor Xiaobing Li mengungkap sebagai berikut....