Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fakta Ratu Sima sebagai Penguasa Dunia yang Diramalkan Sang Buddha

26 Januari 2020   14:02 Diperbarui: 30 Januari 2020   16:06 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spring Outing of the Tang Court, karya seniman era Xuanzong, Zhang Xuan , asli abad ke-8 (sumber: sutori.com)

Namun yang menarik karena kejadian serupa sebenarnya pernah terjadi di kedatuan Luwu dan terekam dalam banyak catatan Lontara. Pada saat itu, yang diangkat pun juga seorang perempuan, dan namanya bisa dikatakan memiliki kesamaan dengan Sima, yaitu simapurusiang (pada hari ini orang-orang di Sulawesi selatan biasanya menyebut datu simpurusiang).

Terlebih lagi dalam catatan Lontara,  Simapurusiang biasa juga disebut sebagai "Datu Cina", gelar lengkapnya:  Simapurusiang Manurungnge Ri Lompo, Datu Cina.

Dalam berbagai catatan lontara, juga dikisahkan bahwa Simpurusiang adalah sosok to manurung yang tidak diketahui asal muasalnya. Sosoknya yang kharismatik serta berilmu Pengetahuan menjadi pilihan alternatif sebagai pemimpin utama bagi sekalian anang (rumpun keluarga, atau bisa juga kerajaan-kerajaan kecil di tana Luwu dan sekitarnya) yang pada akhirnya lelah juga saling berperang.

Situasi pengangkatan Simpurusiang sebagai Datu di Luwu yang dideklarasi para bangsawan yang memimpin masing-masing anang dapat dikatakan sebagai hasil pertimbangan primus inter pares (yang utama dari yang sederajat). Bahwa para bangsawasan tersebut melihat simpurusiang pada dasarnya merupakan bangsawan yang sederajat dengan mereka. Penampilan Simpurusiang yang kharismatik dan berilmu pengetahuan merupakan keunggulan tersendiri yang kemudian pada akhirnya menjadi pertimbangan utama untuk mengangkatnya sebagai pemimpin.

Situasi pengangkatan simpurusiang sebagai datu Luwu yang berasaskan primus inter pares, identik dengan pandangan Herman Kulke terhadap pengangkatan Ratu Sima di kerajaan holing yang menurutnya berasaskan primus inter pares juga. Karena sesungguhnya yang mendeklarasi Sima sebagai raja Holing atau She po, adalah para bangsawan penguasa 28 kerajaan kecil yang berada disekitarnya.

Hal ini sebagaimana yang dikutip W. P. Groeneveldt dalam Historical Notes : Di sekeliling She-po [holing] ada 28 kerajaan kecil, dan tidak ada diantaranya yang tidak tunduk. Ada 32 pejabat tinggi kerajaan, dan yang terutama di antara mereka ialah ta-tso-kan-hsiung (W. P. Groeneveldt, Historical Notes, hlm. 12-15).

Demikianlah, bagian depan nama Simapurusiang yang persis sama dengan nama Sima, serta salah satu gelar penyebutannya adalah "Datu Cina" menguatkan dugaan saya jika Simapurusiang dan Ratu Sima adalah orang yang sama, dan bahwa ia sesungguhnya berasal dari negeri Cina serta juga merupakan seorang keturunan bangsawan tinggi.

Lalu jika Simapurusiang atau Ratu Sima memang berasal dari Cina, dapatkah ia ditelusuri asal usulnya? jawabannya: Iya.

Tapi sebelumnya, Saya akan sedikit memberikan komentar tentang literasi sejarah Cina. Saya bisa katakan bahwa rasa-rasanya tidak ada pencatatan sejarah yang lebih baik dari yang ada di Cina. mereka memiliki catatan sejarah yang rapi, detail, dan tersimpan dengan baik.

Catatan dari periode mitologi, periode musim semi dan musim gugur, periode Negara perang, hingga periode-periode selanjutnya, terinci dengan sangat baik.

Shiji (catatan sejarah agung) Karya besar Sima Qian, yang mencakup lebih dari dua ribu tahun, mulai dari Kaisar Kuning hingga dinasty Han, sangat berpengaruh besar dalam hal ini. Shiji dikatakan memiliki banyak pengaruh selama berabad-abad setelah itu, pada penulisan sejarah, tidak hanya di Cina, tetapi di Korea, Jepang dan Vietnam juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun