Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Tanah Berbentuk Kuda Ini Makam Ratu Sima

11 Januari 2020   12:56 Diperbarui: 16 Januari 2020   00:39 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Rante Balla - kabupaten Luwu, berada di kaki gunung Latimojong, tempat ditemukan mata air asin berkadar garam tinggi (Dokpri)

Adapun nama  ta-tso-kan-hsiung yang dikatakan sebagai yang utama diantara seluruh pejabat tinggi kerajaan Ho-ling, sangat identik dengan nama To Ciung yang melegenda sebagai orang bijak dari Tana Luwu. Dapat kita lihat bahwa "hsiung" sangatlah identik dengan "Ciung". Jadi dengan demikian, bisa jadi nama To Ciung sebenarnya adalah nama jabatan pada masa kuno, yang kemudian melegenda menjadi nama sosok orang bijak di Tana Luwu pada hari ini.

"Raja Ho-ling tinggal di kota She-p'o, tetapi nenek moyangnya yang bernama Ki-yen telah memindahkan ibu kotanya ke timur, ke Po-lu-chia-sseu. Menurut Berita dalam Ying-huan-tchelio perpindahan itu terjadi dalam masa pemerintahan T'ien-pao, yakni disekitaran tahun 742-755 M." - Nama Po-lu-chia-sseu dan T'ien-pao kuat dugaan saya ada keterkaitan dengan Datu kelima dalam silsilah kedatuan Luwu, yakni: Tampa Balusu. Nama T'ien-pao identik dengan "tampa"; sementara, Balusu identik dengan "Po-lu-chia-sseu".

Jadi, dapat diduga bahwa nama "Tampa Balusu" dapat diurai terdiri dari: tampa = nama panggilan, gelar atau julukan; sementara, Balusu = nama wilayah.

Masa pemerintahan T'ien-pao (tampa balusu) yang disebutkan antara tahun 742-755 M, selisih sekitar 68 tahun dari masa penobatan Ratu Sima (674 M). Untuk hal ini, dapat diduga bahwa rentang waktu 68 tahun tersebut adalah terdiri dari masa pemerintahan Ratu Sima (simpurusiang) dan putranya Anakaji (datu ke-4 dalam silsilah kedatuan Luwu).
Identifikasi Letak Makam Ratu Sima atau Simpurusiang

Dengan metode seperti yang saya gunakan untuk melacak tempat berlabuhnya bahtera Nabi Nuh, yaitu meninjau nama gunung "judi" dalam aksara Cina (silahkan baca di sini: Ini Jawaban Misteri Bahtera Nabi Nuh), saya mencoba meninjau nama simpurusing, dan hasilnya sebagai berikut....

terjemahan nama simpurusiang menurut aksara cina (Dokpri)
terjemahan nama simpurusiang menurut aksara cina (Dokpri)

Si bermakna "divisi/ departemen", dapat pula dimaknai "bidang", ma bermakna "kuda",  pu bermakna "tepi sungai", ru bermakna "susu", si bermakna "mati atau kematian", dan an bermakna "rahasia atau secara rahasia".

Susunan hasil penerjemahan ini menjadi: "bidang - kuda - tepi sungai - susu - mati - secara rahasia". Ini tentulah membutuhkan penafsiran lebih lanjut. Cukup lama saya merenung mencoba memecahkan kode ini, hingga suatu saat secara intuitif saya mendapat bentuk penafsirannya menjadi: "bidang tanah berbentuk kuda di tepi sungai ussu, kematian (kuburan) yang dirahasiakan".

Saat mendapatkan bentuk penafsiran ini, saya cukup terkejut karena setelah membuka googlemap, ternyata bidang tanah yang berbentuk kuda memang terdapat di pinggiran sungai Ussu, berada di wilayah Balantang, Luwu Timur (selatan desa Manurung).

Bidang tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu (sumber: googlemap)
Bidang tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu (sumber: googlemap)

Sebelumnya tak seorang pun masyarakat lokal yang menyadari Keberadaan bidang tanah yang berbentuk kuda ini. Mungkin dikarenakan bidang kuda ini cukup luas, mencapai beberapa ratus hektar. Jika diukur menggunakan Google earth, dari ujung kepala sampai ujung pantat kuda mencapai 1,6 km, sementara dari punggung hingga ujung kaki mencapai hampir 1 km. Jadi, agar dapat melihat bentuknya dengan jelas kita butuh berada di atas ketinggian beberapa ratus meter dari permukaan tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun