Ada beberapa kali kami terpaksa istirahat malam dan menghadapi suhu malam yang sangat dingin tanpa makan terlebih dahulu, lalu pagi harinya mesti melanjutkan perjalanan tanpa sarapan pagi.
Alhamdulillah, atas berkat rahmat dan lindungan Allah SWT, serta rasa kebersamaan dan kekompakan yang tinggi dari seluruh tim, perjalanan tersebut pada akhirnya dapat kami selesaikan dengan baik.
Potensi "Jalur Timur Latimojong" sebagai objek wisata petualangan, Penelitian dan konservasi.
Dalam perjalanan survei pembukaan jalur timur pendakian gunung Latimojong kami banyak disuguhi keindahan alam dan keanekaragaman hayati. Hal yang cukup menghibur di sela kesulitan-kesulitan yang kami hadapi selama perjalanan.
Di kawasan Buntu Katapu dengan ketinggian 2000-2400 Mdpl, kami menemukan banyak sekali jejak Anoa gunung. Bahkan beberapa kali kami menemukan zona lick salt atau mineral lick, yakni tempat Anoa berkubang sekaligus tempat mereka menjilat nutrisi mineral penting dari endapan garam dan mineral lainnya. Di tempat ini pula banyak kami temukan kotoran mereka yang sudah mengering dan yang masih basah.
Di punggungan Buntu Katapu juga kami temukan banyak jenis tumbuhan langka Kantong semar (Nepenthes).Â
Selain memiliki keunikan flora dan fauna, perjalanan menyusuri punggungan sempit Buntu Katapu yang memanjang sekitar 2 km menawarkan sensasi tersendiri tatkala sisi kiri kanannya yang merupakan jurang yang menganga tertutupi hamparan lautan awan. Ini membuat kita seakan-akan berjalan disebuah jembatan yang membelah lautan awan.