Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Filosofi "Bangsa Matahari"

22 Februari 2019   20:43 Diperbarui: 23 Februari 2019   09:58 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tablet Dewa Matahari. Hasil penggalian Hormuzd Rassam pada akhir abad ke-19 (sumber ilustrasi: ancient.eu)

Demikianlah bagaimana Bangsa Matahari ini menyebar dan merintis peradaban di muka bumi - menjalani takdirnya sebagai yang terawal mendapatkan "cahaya".

Hari ini, bangsa Matahari telah terlupakan. Tapi jejaknya masih tetap ada bagi yang ingin mencari.

Dalam buku Atlantis, the Antediluvian World, Ignatius Donnelly (1882) mengindikasikan bahwa sebagian besar bangsa di dunia kuno memuja Matahari. Dan ungkapan  Ignatius Donnelly ada benarnya.

Kita dapat melihat lewat mitologinya, jika Yunani kuno memuja Matahari. Peninggalan Bangsa Maya pun menunjukkan bahwa mereka memuja Matahari.

Mesir terkenal dengan Ra sang dewa Matahari, sementara orang-orang Polinesia pun juga mengenal Ra. India dengan dewa Surya. Trinitas Babylonia terdiri dari Idea, Anu, dan Bel. Bel mewakili matahari, dan merupakan dewa favorit. Lalu, Bangsa Phoenicians pun tak diragukan juga berjiwa matahari.

Dapat dikatakan, bahwa jika ingin menelusuri sejarah dari dunia kuno maka menelusuri jejak bangsa Matahari adalah jalur pencarian yang benar.

Demikian ulasan ini, semoga bermanfaat... salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun