Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesalahan Strategi Ahok dan Teman Ahok Sebaiknya Jangan Diteruskan

19 Maret 2016   09:34 Diperbarui: 19 Maret 2016   10:32 3423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cyber Army PKS langsung rontok dibalas serang oleh para pendukung Jokowi.  di Kompasiana dibabat habis, di Kaskus, detik forum dan lain-lainnya.  Akhirnya mereka hanya bermain di chirpstory dan tweeter yang hanya diakses kaumnya sendiri.

Berkampanye di Media Sosial sebenarnya  bisa cukup efektif.  Tetapi harus benar-benar dengan strategi yang tepat.  Harus punya planning yang baik dan punya target-target tertentu.  Media social juga tidak bisa dipandang sebagai sebuah kelas masyarakat.  Ada beberapa kelas masyarakat di Media Sosial baik Facebook, Tweeter  maupun Kompasiana dan Kaskus.  Jangan sampai dipukul rata.

Di Facebook khususnya ada Grup-grup fanatic pendukung Jokowi, ada Grup fanatic pendukung Prabowo, pendukung PKS,  grup-grup politik umum dan grup-grup non politik.  Paradigma yang ada di dalam grup-grup itu berbeda satu sama lain.

Gw lihat dalam seminggu terakhir,  banyak sekali  postingan-postingan dari  Cyber Army Ahok (gw nggak tau itu berasal dari Teman Ahok atau simpatisan perorangan Ahok atau PSI) yang mencoba berkampanye di grup-grup pendukung Prabowo dan PKS.  Ya tentu saja mereka babak belur digebuki para penghuninya.  Ini sama saja masuk sarang macan. Hehehee.

Kalau di grup pendukung Jokowi ya masih mendingan. Disitu ada pendukung Ahok juga.  Tetapi banyak juga pendukung PDIP dan pendukung Jokowi yang tidak mendukung Ahok.  Yang membuat salah kaprah Cyber Army Ahok itu adalah menganggap semua Pendukung Jokowi itu identic dengan Pendukung Ahok. Jelas ini salah besar.  Dari pendukung Jokowi yang menjadi pendukung Ahok prosentasenya tidak lebih besar dari 70% (ini taksiran gw).  Jadi harus hati-hati  juga berkampanye di grup-grup Pendukung Jokowi.

Dan yang paling blunder dari kampanye Cyber Army Ahok adalah memainkan SARA. Gw muslim dan Gw dukung Ahok. Itu kampanye bodoh sekali. Kemungkinan besar hal ini dilakukan oleh pendukung Ahok perseorangan.  Masih kanak-kanak yang jelas sehingga sangat terbatas pertimbangannya untuk melihat ekses dari sebuah propaganda.

Ada lagi yang memposting Kehebatan Ahok yang digambarkan bak Dewa.  Ada lagi yang membuat slogan-slogan konyol : Orang Cerdas Pasti Pilih Ahok dan lain-lain sebagainya.  Ini  sangat berlebihan dan ini kemudian menimbulkan reaksi yang kuat dari mereka yang bukan pendukung Ahok.  Ada penolakan yang besar dan kuat. Dan gak  lama kemudian ada aksi balasan dari mereka yang bukan pendukung Ahok.  Ada caci maki kasar hingga perang meme di Facebook dan Tweeter.

SATU POIN YANG HARUS DICATAT OLEH TEMAN AHOK DAN TIM KAMPANYENYA ADALAH : SEBENARNYA  SEKARANG INI BUKAN MOMEN YANG TEPAT UNTUK MEMULAI KAMPANYE.

Alasannya satu. Kita tahu bahwa saat ini memang belum musim kampanye. Buat gw pribadi nggak masalah kalau Ahok dan pendukungnya mulai berkampanye di media social dari sekarang. Tidak melanggar aturan KPU juga.  Tetapi bukan itu maksud gw.

Yang jelas saat ini Ahok belum punya penantang yang Jelas sosoknya.  Ada nama Yusril, ada nama Adhyaksa, Ahmad Dani, Sandiaga Uno dan lainnya.  Masing-masing punya penggemar dan pendukung. Tetapi mereka belum mengkristal.

Inilah yang membuat Gerakan Ahok mendapat perlawan keras. Para pendukung Yusril, para pendukung Adhyaksa, para pendukung Ahmad Dani dan lain-lainnya masih merupakan Swing Voter.  Mereka masih cair tetapi mereka sudah jelas bukan pendukung Ahok. Efeknya kemudian bila dirangsang atau diprovokasi oleh pendukung Ahok yang  terkesan oleh mereka seperti mendewa-dewakan Ahok maka mereka semua bersatu untuk menghantam para pendukung Ahok.  Ini tidak berimbang dan ini sungguh menyakitkan bagi yang mencoba berkampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun