Berikutnya tentang Luhut Panjaitan. Luhut saat ini adalah Menko Polhukam yang sangat dekat dan sangat kompak dengan Jokowi. Luhut bisa dikatakan saat ini menjadi orang kepercayaan Jokowi. Hal itu membuat Luhut paham dengan apa yang diinginkan dari Jokowi terhadap Konflik Golkar.
Kehadiran Luhut Panjaitan di Rapimnas Golkar tentu saja dengan restu Jokowi. Luhut punya alasan bahwa dirinya masih kader Golkar sehingga ada baiknya menghadiri  acara Golkar. Luhut juga punya alasan sebagai Menko Polhukam  yang berkepentingan menjaga stablittas politik nasional. Dengan sedikit berpihak pada ical maka kekuatan satunya akan melemah dan konflik akan segera mereda.
Jadi memang beruntunglah Ical saat ini dengan dukungan-dukungan yang tidak sengaja ada dipihaknya.
ICAL HARUS BERMAIN HALUS
Dengan dukungan tersembunyi dari JK, ditambah dukungan moril dari PDIP dan Jokowi selaku Presiden maka Ical akan sangat leluasa mengatur kendalinya pada Golkar. Akhirnya kita lihat mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sangat kondusif. Ical mengatakan setuju bila diadakan Munaslub. Ical juga mengatakan akan lengser dari jabatannya.  Kondisi yang demikian sangat adem buat stabilitas politik tanah air.
Tetapi sebenarnya itu adalah cara halus Ical mengendalikan Golkar. Dengan pernyataan-pernyataannya itu maka yang terlihat Ical sangat mendukung Tim Transisi. Di sisi sebaliknya Ical tidak akan takut dengan Munas ataupun Munaslub selama ia masih bisa mengendalikan DPD-DPD Tingkat 1. Katakana bila terjadi Munaslub tahun depan maka bila mayoritas DPD Tingkat 1 berkehendak mempertahankan Ical sebagai ketua Umum maka Ical akan berdalih demi partai maka dia tidak jadi lengser.
Disisi lain ada wacana Rapimnas merubah AD/ART Golkar yang akan memperkuat Dewan Pertimbangan Partai.  Wewenang Wantim akan diperkuat. Ini tentu saja sesuai dengan keinginan Ical sebagai pemegang kendali Golkar saat ini. Bila Ical tidak mau menjadi Ketua Umum paska Munas nanti maka ical akan duduk sebaga Ketua Wantim (Dewan Pertimbangan) tetapi dengan kekuasaan seperti Majelis Syuro yang ada di PKS. Dengan demikian kendali Golkar masih akan tetap di tangan Ical meskipun bukan dia yang menjadi Ketua Umum. Hehehee..
Selamat buat Ical. Anda memang beruntung saat ini.
Tulisan sebelumnya :
Â