Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sidang MKD Berlangsung “Biasa Saja”, tetapi Kemarahan Jokowi Memang “Aneh”

8 Desember 2015   04:04 Diperbarui: 8 Desember 2015   04:44 8229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktanya kemudian, tadi malam atau tepatnya habis magrib, Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto dengan tergopoh-gopoh menghadap Megawati. Begitu juga dengan Sekjen PDIP dan beberapa elit PDIP berkumpul di rumah Megawati. Jadi dibalik terfokusnya mata public ke sidang MKD diam-diam PDIP melakukan Operasi Senyap. Dan hasilnya kemudian adalah DPR tiba-tiba mengumumkan bahwa besok DPR merencanakan melaksanakan Sidang Paripurna untuk memutuskan kedua RUU tersebut diatas masuk ke Prolegnas.

Begitulah PDIP dan KIH yang kalah dari KMP dan tidak perduli dengan apa aspirasi rakyat. Rakyat menghendaki Setya Novanto segera dilengserkan tetapi PDIP menghendaki KPK segera direvisi. Nah loh. Yang mana yang akan terjadi duluan? Ckckck…

JOKOWI ITU KALAU MARAH PASTI ADA SEBABNYA

Marah itu merugikan. Itu kata almarhum bokap gw. Yang gw ingat nasehat almarhum bokap gw, Marah itu jangan diumbar. Marah itu seperlunya dan marah itu harus dikendalikan. Mengapa? Karena ketika marah kita mengeluarkan Energi yang sangat besar. Energi setiap orang sangat terbatas sehingga harus mampu dikendalikan dengan baik. Sayang kalau energy kita tertumpah karena emosi maupun kemarahan. Akan rusak juga konsentrasi pekerjaan kita bila nafsu amarah sudah menguasai kita.

Jokowi paham hal tersebut dan Jokowi sangat mumpuni didalam mengendalikan marahnya. Makanya banyak orang menilai dan sangat yakin Jokowi itu tidak bisa marah. Mau diapain juga sama orang, Jokowi tidak akan marah. Begitulah kesimpulannya sampai kemarin-kemarin.

Tetapi yang terjadi semalam memang aneh. Jokowi marah besar pada Kasus PMS ini. Menurut gw ini aneh. Tidak biasa Jokowi marah, apalagi mengumbar kemarahannya dipublik. Maksud gw tidak biasa ini adalah bukan tidak pernah. Jokowi sering memarahi anak-buahnya. Jokowi sangat tegas pada anak-buahnya tetapi Jokowi bisa dikatakan tidak pernah memarahi anak-buahnya atau orang lain di depan umum.

Kalau tidak salah sewaktu menjadi Gubernur DKI, satu-dua kali Jokowi pernah meluapkan kemarahannya di depan public. Yang gw ingat, ketika pertama kali Jokowi jadi Gubernur DKI dalam 1 bulan pertama yang dilakukan Jokowi adalah melakukan Inspeksi Mendadak ke kantor-kantor Pelayanan Publik. Jokowi marah dibeberapa kantor karena para pegawainya belum datang pada saat jam kerja. Yang lainnya kemarahan Jokowi yang diumbar ke depan public ketika (kalau tidak salah) sewaktu Menteri Perdagangan SBY meluncurkan Program Mobil Murah Hemat Energi. Jokowi ngambek besar gara-gara hal tersebut. Hehehee.

Jadi sebagai Pengamat Politik dari Gunung, gw sudah lama menyimpulkan Jokowi memang sangat terkontrol kemarahannya. Jokowi bisa marah bila ada sesuatu yang menjadi tujuannya. Inilah hebatnya Jokowi. Kalau orang lain marah itu untuk meluapkan emosinya, maka kalau Jokowi marah itu ada target yang diinginkannya. Begitu masbro, analisa gw.

Mengapa Jokowi sampai marah seperti semalam? Apakah pura-pura Marah? Tentu saja tidak. Masa’ orang marah kok pura-pura? Hehehee. Suer terkewer-kewer, semalam Jokowi memang marah. Bisa juga dibilang Kemarahan yang tertunda. Mungkin di Indonesia hanya beberapa orang termasuk Jokowi yang bisa menunda kemarahannya.

Dan kemarahan besar Jokowi itu menurut gw bukan pada substansi 11 persen itu. Jokowi marah sama MKD yang begitu gampang dikendalikan orang-orang Setya Novanto. Jokowi marah kalau ada Lembaga Negara yang dipermainkan. Dan dalam rekaman Marouf Syamsudin, salah satu hal yang bikin Jokowi marah diluar urusan Freeport adalah informasi dari ucapan Reza Chalid dimana Ketua MA Hatta Ali menyalahkan Jokowi atas langkahnya membekukan PSSI. Semakin jelas sudah isu-isu selama ini bahwa MA dikendalikan oleh ARB. Hehehee.

Jadi sebenarnya ada beberapa poin dari kemarahan Jokowi. Yang utama adalah MKD jangan mencoba bersikap aneh-aneh. MKD tidak boleh dijadikan ajang bargaining politik. Apalagi bila sampai PDIP meminta imbalan dukungan KMP untuk Revisi UU KPK. Jokowi nggak suka ada yang seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun