Kemudian bandingkan dengan pulau industri milik negeri ini yang tak jauh diseberangnya. Masih jauh? Jika benar demikian, lalu mengapa harus membuang energi dan biaya berkunjung jauh ke negeri "barat"?
Jarak Batam memang sangat dekat dengan Singapura. Tetapi ironisnya pembangunan di Batam masih butuh kerja keras dalam mengejar ketertinggalan terhadap negara mungil tersebut.Â
Tidak perlu harus mencontoh persis. Minimal fasilitas publik bisa terlayani dengan baik. Coba perhatikan transportasi umum yang mengitari Kota Batam. Sungguh memprihatinkan!
Sesekali cobalah rasakan menaiki angkutan umum berjenis mini bus yang menuju Jodoh dari berbagai daerah di Batam seperti Nongsa, Batuaji, dan Punggur.Â
Setelah mencobanya maka Anda mungkin akan jera untuk menaikinya kembali. Kenapa? Karena selain ruang di dalam angkot yang sempit, kondisi kursinya sudah banyak yang "dimakan tikus". Jangankan kondisi di dalamnya, penampakan dari luar saja sudah merusak pemandangan kota.
Dari segi infrastruktur, Singapura memiliki jalan yang sungguh menawan. Jalan lebar yang mulus tak bergelombang. Bersih dari sampah, terbebas dari keberadaan pedagang kaki lima, dan hampir tak pernah dijumpai lubang di jalan.Â
Dilengkapi dengan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar di bahu jalan sehingga terlihat lebih menarik. Tak ada jalan tanpa trotoar. Artinya hampir seluruh jalanan di Singapura dilengkapi fasilitas pejalan kaki yang saling terhubung.
Kemudian bandingkan dengan kondisi jalan di Batam. Hanya sebagian saja yang tampak sedikit kinclong. Sisanya masih belum memenuhi standar jalan yang baik.Â
Tak jarang terlihat lubang yang membahayakan bagi pengguna jalan. Selain itu tekstur bergelombang atau jalan yang tak rata juga sering dijumpai di beberapa jalan. Beberapa jalan terdapat pasir yang mengotori sehingga memunculkan debu yang beterbangan.
Dinas terkait seharusnya peka dan sigap terhadap segala fasilitas publik yang perlu dilakukan perbaikan. Sekalipun hal tersebut mungkin bagi pemerintah tergolong remeh seperti lubang jalan yang menimbulkan bahaya. Sehingga tak ada lagi kondisi jalan yang memprihatinkan di Kota Batam. Pengguna jalan pun bisa dengan nyaman dalam berkendara.
Bertahun-tahun lamanya bergandengan di samping Singapura tetapi untuk hal-hal remeh seperti infrastruktur saja masih perlu banyak pembenahan. Apakah kota industri gagasan Pak Habibie ini enggan mencontoh "tetangga" yang sudah terlanjur maju?Â