Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Honeymoon Keliling Asean ala Backpacker (4): Pesona Pulau Phi-phi nan Menawan

11 Maret 2016   16:38 Diperbarui: 12 Maret 2016   08:45 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bangunan Masjid terlihat jelas dan besar di Pulau Phi-phi"]

[/caption]

[caption caption="Masjid Al Islah di Phi-phi"]

[/caption]Lepas mengisi perut, kami pun terus berjalan mengikuti arah jalan setapak. Kami melewati tempat pengelolaan air limbah. Istri saya senang sekali bisa menemukan tempat semacam ini. Karena sangat berkaitan dengan pekerjaan yang ia tekuni. Tidak hanya istri, saya pun tertarik untuk melihatnya. Saya mengiranya tadi sebuah taman karena terlihat luas dan ditata rapi dengan pepohonan hijau. Kami pun memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

Jarum jam semakin mendekati pukul tiga sore. Kami terus menapaki jalan mungil ini. Saya membayangkan andai saja perhatian pemerintah setempat terhadap pulau ini bisa ditiru oleh  Pulau Penyengat di Kepri. Lalu membayangkan seandainya saja pulau bersejarah milik Kerajaan Melayu itu dirawat dan dipoles dengan cantik, mungkin UNESCO tak akan berpikir lama untuk menetapkannya sebagai Warisan Dunia sebagaimana yang diharapkan pemerintah Provinsi Kepri saat ini.

[caption caption="Tempat pengolahan air limbah di Pulau Phi-phi"]

[/caption]Perjalanan kami akhirnya menembus ke tempat semula, tepat di depan gerbang dermaga. Setengah jam sebelum keberangkatan kami sudah naik ke atas kapal. Tepat pukul 3 sore dimana merupakan jadwal terakhir keberangkatan kapal, kami meninggalkan Pulau Phi-phi. Beranjak ke kota kepiting. Krabi.

Jarak tempuhnya tidak jauh berbeda dengan perjalanan sebelumnya, selama 1,5 jam. Kapal pun merapat di dermaga Krabi. Dermaga ini terlihat sepi. Dikelilingi rimbunnya pepohonan bakau. Meski begitu, pelabuhan ini terlihat megah. Sangat nyaman menyusuri dermaganya meski jaraknya sekitar 300 meter.

Begitu keluar dari pelabuhan, ragam transportasi seperti mobil van dan tuk-tuk telah menanti di luar. Ada dua tempat yang menjadi tujuan: Krabi Town dan Ao Nang. Tiket yang kami beli sejak dari Phuket termasuk dalam fasilitas penjemputan ini. Tetapi jika tidak termasuk fasilitas, cukup membayar THB 50 ke semua tujuan. Kami memilih van yang menuju Krabi Town.

Kami menginap di Hotel Loma yang bertarif THB 700 per malam. Sebelum hari semakin gelap kami menyempatkan untuk menyewa motor, persiapan untuk eksplorasi Krabi esok hari. Malam harinya kami menikmati santap malam di sebuah tempat mirip pujasera yang beratapkan langit. Deretan gerobak penjual makanan halal tersedia di sini.

Suara jangkrik semakin nyaring terdengar. Malam semakin larut. Seharian menjelajahi Pulau Phi-phi yang imut terpuaskan sudah. Esok hari kami masih berada di kota ini. Saatnya mengistirahatkan tubuh, mengisi energi, untuk menjelajahi Krabi Town dan Ao Nang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun