Di tengah perjalanan tak sengaja kami melihat restoran dengan label halal di atasnya, Champoon Cafe. Cukup sulit memang mencari makanan halal saat malam hari di sini. Seseorang di depan restoran tersebut menyambut kami dengan bahasa Thailand. Kami hanya membalas dengan senyuman tanpa berkata. Ia terus mengoceh dengan bahasanya. Selama di negara ini kami memang sering disangka warga setempat.
[caption caption="Kafe Champoon halal di Phuket"]
[caption caption="Teh susu di Champoon Cafe"]
[caption caption="Foto kami yang diunggah di FanPage FB Champoon Cafe"]
Kami memesan teh susu. Penampakannya cukup unik. Jika diaduk minuman ini akan berubah warna seperti oren kunyit. Rasa teh susunya sangat nikmat. Harganya pun sangat terjangkau, THB 15. Konsep restoran ini terlihat menarik. Kreatif dengan ornamen-ornamen yang unik. Meski begitu, harga makanan dan minuman di sini sangat terjangkau.
Saat hendak pulang, kami berbincang sejenak dengan pemilik restoran ini yang bernama Muhammad Ali, seorang pria asal Bangkok berusia sekitar 35 tahun. Ia sangat ramah. Setiap pengunjung yang datang ke sini akan difoto olehnya lalu diunggah ke media sosial Facebook pada Fan Page Champoon Cafe yang dikelolanya sendiri. Lokasi kafe ini berdekatan dengan Bank Kungsri dan SCM (Siam Commercial Bank) Thailand di Phuket Town.
[caption caption="Bangunan artistik yang menghiasi Kota Phuket"]
[caption caption="Old Town di malam hari"]
Malam semakin larut. Kami kembali ke hotel melalui jalan berbeda. Bangunan-bangunan tua nan menarik di sepanjang kota tua ini menjadi sasaran kamera kami. Meski hanya sehari namun perjalanan menjelajahi Phuket cukup memuaskan. Perjalanan selanjutnya , esok hari kami akan mengunjungi pulau cantik di Laut Andaman, Pulau Phi-phi.
Â
*Dokumen pribadi