Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Honeymoon Keliling Asean ala Backpacker (2): Perjalanan Seru dan Mendebarkan Menembus Thailand

27 Februari 2016   21:41 Diperbarui: 2 Maret 2016   15:20 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Loket penjualan tiket di terminal bis Hatyai"][/caption]Kamis, 21 Januari 2016. Memasuki hari kedua. Jarum jam menunjukkan pukul 5 pagi waktu Malaysia. Pagi ini kami akan meninggalkan Malaka menuju Kualalumpur menggunakan bis dengan tiket seharga MYR 26 yang telah kami beli malam sebelumnya. Perjalanan ini akan memakan waktu selama 2 jam. Lima belas menit sebelum bis ini berangkat, kami sudah tiba di Melaka Sentral dengan menggunakan taksi dari penginapan dengan membayar ongkos sebesar MYR 20.

Tepat pukul 7 pagi kami tiba di Terminal Bersepadu Selatan (TBS), Kualalumpur. Ini adalah terminal bis baru yang berjarak 45 menit dari pusat kota. Terminal lama bernama Puduraya yang terletak di jantung kota kini tidak melayani keberangkatan menuju Thailand. Hanya melayani rute terdekat saja. Semua keberangkatan kini terpusat di TBS.

[caption caption="Terminal bis TBS, Kualalumpur"]

[/caption]

[caption caption="Terminal Bersepadu Selatan (TBS) nan Megah"]

[/caption]Hari ini kami akan menuju Hatyai, kota paling selatan di Thailand. Deretan loket penjualan tiket berjejer rapi di lantai tiga terminal mewah yang menyerupai mal ini. Kami mendatangi loket paling ujung milik grup Alisan Golden Coach. Sengaja memilih operator bis ini karena sudah pernah merasakan kenyamanan menaikinya, sangat direkomendasikan. Harga tiket sebesar MYR 60. Gadis penjual tiket tiba-tiba menyeletuk, "Selamat pengantin baru." Bagaimana dia bisa tahu tentang kami? Ternyata ia melirik ke kuku tangan kami yang masih berwarna oren kemerahan. Pantas saja.

Kualalumpur sengaja tidak kami jelajahi. Hanya sekadar menumpang singgah sesaat. Karena kami sudah pernah menikmati kota ini sebelumnya. Berwisata di kota yang pernah menjadi ibukota negara Malaysia ini tidaklah sulit. Hampir semua objek wisatanya berada di jantung kota dan jaraknya saling berdekatan. Cukup menggunakan jasa bis antar kota atau bahkan dengan berjalan kaki.

[caption caption="Suasana Kota Kualalumpur"]

[/caption]Wisatawan yang bertandang ke Kualalumpur biasanya memilih kawasan Bukit Bintang, Dataran Merdeka, dan bangunan paling fenomenal gedung kembar Petronas untuk disambangi. Sama seperti Menara Taming Sari di Malaka, gedung Petronas atau twin tower ini memfasilitasi bagi wisatawan yang hendak melihat rona kota Kualalumpur dari ketinggian. Harga tiket naik dikenakan MYR 80 per orang.

Pukul 9 pagi, bis berangkat meninggalkan Kualalumpur menuju Hatyai. Seperti yang sudah diduga, bis ini sangat nyaman. Kursinya besar dan empuk seperti sofa. Ruang antar kursi luas, melegakan kaki. Formasi kursi 2 - 1, cocok untuk pasangan, ehm, dan juga tentunya bagi yang masih jomblo. Dekorasinya sedap dipandang dan bersih. Di tiap kursi tersedia colokan untuk mengecas hp. Dan yang terpenting adalah free wifi sepanjang perjalanan. Bikin nggak mati gaya. Bisa eksis terus sepanjang perjalanan. Aih sedap.

[caption caption="Bis Kualalumpur - Hatyai"]

[/caption]

[caption caption="Bis Alisan Grup yang sungguh nyaman"]

[/caption]

[caption caption="Tempat colokan hp di dekat kursi bis"]

[/caption]Sepanjang perjalanan pemandangan yang dilihat adalah pepohonan hijau yang sudah sangat familiar seperti di negara sendiri, kelapa sawit. Monoton memang. Tetapi jalanan yang mulus, lebar, dan bersih di sepanjang perjalanan dan tentunya karena kenyamanan bis ini, maka pemandangan yang sangat membosankan itu sejenak terlupakan.

Bis berhenti sekali di tempat pengisian bensin. Cukup lama, sekitar 15 menit. Bisa jajan-jajan sejenak di minimarket atau ke toilet. Sebelum memasuki imigrasi, petugas bis mengambil satu- per satu paspor penumpang untuk didata. Menjelang sore bis berhenti kembali di sebuah rumah makan yang berhalaman sangat luas. Bis sudah semakin dekat dengan batas negara. Di sini petugas bis mengisi kartu imigrasi untuk diselipkan di paspor penumpang. Tersedia juga tempat penukaran uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun