[caption id="attachment_382674" align="aligncenter" width="576" caption="Hostel tipe dormitori tempat menginap"]
Akhirnya tiba di hostel. Merebahkan diri di kasur nan empuk dan adem. Rasa lelah mengantarkanku ke dalam tidur yang cukup lama hingga terbangun pukul 10 malam. Begitu terbangun aku bergegas untuk mandi. Karena waktu yang sudah hampir larut sehingga aku memutuskan tidak makan malam di tempat biasa. Beruntung masih memiliki persediaan makanan yang cukup untuk mengisi perut.
Last day in Hanoi. Ini adalah hari terakhir aku berada di Hanoi dalam lawatan keliling Asia Tenggara kali ini. Berkemas mengepak barang bawaan ke dalam ransel. Tiket pesawat yang sudah aku dapatkan sejak membeli di salah satu agen tiket di Batam menunjukkan waktu keberangkatan pukul 10.45.
Perlahan aku beranjak meninggalkan kamar dormitori. Berpamitan kepada Brandon yang akan melanjutkan perjalanannya ke Tiongkok sebelum kembali ke California. Aku menuruni tiga lantai hingga berjumpa seorang resepsionis. Uang dolar amerika sebesar USD 15 menginap aku serahkan kepadanya selama 3 malam menginap.
[caption id="attachment_382675" align="aligncenter" width="576" caption="Perjalanan menuju Bandara No Bai Hanoi, Vietnam"]
[caption id="attachment_382694" align="aligncenter" width="576" caption="Pemeriksaan paspor di imigrasi bandara No Bai, Hanoi"]
[caption id="attachment_382692" align="aligncenter" width="576" caption="Menanti di ruang tunggu Bandara No Bai Hanoi"]
Sambil menenteng ransel aku melangkahkan kaki meninggalkan hostel menuju pool bis bandara, tempat berkumpulnya bis bandara yang akan membawa ke No Bai Airport. Bis bandara berbentuk minibus sejenis elf. Harga tiket dipatok sebesar USD 2. Bisa dibayar dengan dolar Amerika. Jadwal keberangkatan bis setiap satu jam sekali selain jam 7 pagi. Aku memilih bis pukul 8 pagi.
Perjalanan menuju Bandara No Bai, Hanoi, memakan waktu selama 45 menit. Setibanya di bandara aku bertanya kepada petugas untuk ditunjukkan maskapai yang akan aku naiki. Setelah mendapatkannya aku segera check-in dengan menyerahkan selembar tiket dan paspor. Tetapi petugas tersebut menolak tiket yang aku berikan dan hanya mengambil paspor. Ternyata namaku sudah tercantum di database maskapai tersebut. Tinggal mencocokkan dengan data di paspor saja.
Aku melanjutkan menembus tahap pemeriksaan paspor di imigrasi. Setelah berhasil melewatinya aku rehat sejenak di ruang tunggu sambil menunggu informasi keberangkatan sembari bercakap-cakap dengan orang Jepang di depanku.
[caption id="attachment_382677" align="aligncenter" width="576" caption="Penampakan Singapura dari ketinggian pesawat"]