Kalau anda pernah melihat postingan video yang menayangkan sholat tarawih dengan gerakan dan bacaan secepat kilat, bahkan rapper sekelas Eminem akan kalah dengan bacaan sang Imam tersebut. Video tersebut seringkali muncul di pelataran media sosial, kemudian menjadi perbincangan, diskursus fikih, bahkan candaan bagi sebagian orang. Sholat yang sifatnya sangat sakral bisa dipermainkan dengan cara demikian, itu keliru bahkan benar-benar salah.
Saya sih paham kalau masyarakat telah lelah menjalani puasa sepanjang hari ditambah lagi pekerjaan lain yang sangat menguras tenaga. Tapi ga serta-merta harus dilakukan dengan cara yang keliru karena ingin cepat-cepat bobo dirumah. Oleh sebab itu, masyarakat mulai hitung-hitungan soal rakaat sholat tarawih.
Dan kalau saya pikir-pikir, 8 rakaat lah yang ideal dan cocok bagi masyarakat Indonesia dengan bacaan sholat yang tidak terlalu panjang (surat-surat pendek). Tidak sulit, tidak melelahkan dan juga tidak terkesan menyepelekan sholat tarawih. Walaupun 8 rakaat, tidak menutup kemungkinan soal pahala dan kualitas yang didapat sama dengan jumlah rakaat yang lebih dari itu. Ini soal kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah kepada Allah SWT di malam Ramadhan yang mulia.
Sungguh mudah dan fleksibel Islam dalam memberikan tuntunan dalam beribadah dan menjalani amalan-amalan lain. Kemudahan itu diberikan Allah SWT. dengan maksud yang mulia. Agar manusia bisa menjalani tuntutan agama tanpa susah payah dan memotivasi manusia untuk semangat dan tekun karena bisa dilakukan tanpa kesulitan.
"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesulitan." (QS. Al-Hajj [22]: 78).Â
Wallahu a`lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H