Asri merasa ia tidak mencapai standar kecantikan yang ada. Ia juga dilahirkan dari keluarga yang pas-pasan, membuatnya harus berusaha dua kali lebih keras untuk memperjuangkan apa yang diimpikan. Dalam titian tapak perjalanan membangun karir sejak belia, tak terhindar pula nada-nada mereka yang menganggap remeh apa yang ia lakukan. Lisan-lisan yang ringan meramal ketidakmungkinan dari apa yang tengah ia kerjakan.
Perempuan yang kini berusia 22 tahun tersebut menjadikan genederang bising itu sebagai bahan bakar kerja keras. Tekadnya, seorang Asri bisa membuktikan bahwa ia bisa melampaui apa yang mereka ucapkan. Terbukti, Asri berhasil mendulang prestasi. Mulai di tahun 2021, Ia meraih posisi Terbaik Tiga Putri Duta GenRe Kabupaten Kuningan. Setahun kemudian, Asri menjuarai Pemilihan Duta Baca Kabupaten Kuningan, dan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Tak menunggu lama, perempuan kelahiran Jakarta itu dinobatkan sebagai Juara Harapan I Mojang Kabupaten Kuningan.
Â
Tak hanya sebagai upaya pembuktian, Asri juga mengharapkan keberdampakan yang luas lewat jalan yang ia tempuh. Ia berharap, melalui peran di organisasi dan prestasi yang telah Asri raih, membuka kesempatan orang-orang untuk menerima kebaikan yang ia usahakan. Kendati apa yang ia kerjakan tidak bergaji, yang terpenting adalah seberapa jauh ia bermanfaat bagi orang lain. Dengan kebaikan yang dia sebarkan, tentu akan datang kebaikan lain yang Tuhan siapkan. "Prinsipnya, apa yang kita tanam, itu yang kita petik," bubuhnya.
Mencoba Peluang Bisnis
Tidak berhenti sebagai mahasiswa yang aktif, Asri memutuskan merintis usaha. Keinginan ini dimulai ketika ia menginjak semester empat. Saat itu Asri memilih bisnis digital marketing. Ia menjalankan usahanya tidak sendirian. Asri bersama rekan-rekannya memasarkan sejumlah barang melalui media digital seperti sosial media dan WhatsApp. Selain promosi, mereka juga memproses pengambilan barang, packing, hingga pengiriman.
Tak bertahan lama, kegiatan usahanya itu hanya sampai usia satu setengah tahun. Karena jiwanya yang menyukai interaksi dengan orang-orang, Asri merasa model bisnis ini tidak cocok untuknya. Ditambah persaingan yang semakin ketat. Akhirnya, Asri memilih kembali pada garis start, dengan bisnis buket.
Asri mengaku, bisnis ini awalnya tidak memiliki jenama (brand), bahkan sampai lima bulan berjalan. Hingga tercetuslah nama RA Craft untuk menamai bisnis buketnya.