Mohon tunggu...
Fadli Herman
Fadli Herman Mohon Tunggu... -

Member di Global Youth Anti Corruption

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banalitas Kehidupan Geng

30 Juli 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:49 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dampak buruk dari kelompok-kolompok ini adalah lahirnya pemaknaan yang keliru terhadap solidaritas, menutup diri terhadap kelebihan orang lain, dan sikap partisipan yang lebih mendominasi.

Seringkali solidaritas dimaknai dengan sama rasa, sependeritaan. Memilih resiko terburuk dari bahaya yang diciptakan sendiri. Solidaritas sejatinya adalah sifat, perasaan setia yang berwujud kepedulian terhadap kawan yang sedang terpuruk. Dengan tujuan menumbuhkan semangat untuk kembali bangkit. Bukan mengorbankan diri untuk turut merasakan pahitnya sanksi dari kesalahan orang lain.

Selain menutup diri terhadap kelebihan orang lain, kecenderungan berkelompok-kelompok juga akan melumpuhkan akal dari setiap individu yang hidup dalam kelompok tersebut untuk bergerak maju. Sikap ini lazim disebut sebagai sikap partisipan. Pandangan yang tumbuh di bawah kendali kelompok, dimana semua anggota harus patuh dan tunduk pada sesuatu yang lebih sering keliru.

Bangunlah dari lelap kelompok-kelompok yang meninabobokkan, yang melemahkan, memadamkan semangat. Sebab sebenar-benarnyalah mereka yang bangga dengan gengnya adalah mereka yang berpeluang menjadi penderita krisis kepercayaan diri dan menjadi pemurung dalam hidup.

(Sorowako, Luwu Timur, Maret 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun