Mohon tunggu...
rumingkang tumarima
rumingkang tumarima Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

saya seorang dosen pada sekolah tinggi ilmu ekonomi di jawa barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nilakendra

7 Februari 2024   17:45 Diperbarui: 7 Februari 2024   17:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tapi itulah sebuah fakta yang diterima

kejamnya kekuasaan dan keserakahan

darah terus mengalir

bersama api yang berkobar dari barat

demi kepercayaan dan kekuasaan apapupun dikorbankan

dan rakyatlah yang menjadi korban

senja digunung salaka memerah

bersama napasku yang sesak menaggung malu

berharap waktu menjemput tapi tak kunjung datang

yang tersisa jeritan kesedihan rakyatku

akhirnya aku pulang ke akhir mimpiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun