tapi itulah sebuah fakta yang diterima
kejamnya kekuasaan dan keserakahan
darah terus mengalir
bersama api yang berkobar dari barat
demi kepercayaan dan kekuasaan apapupun dikorbankan
dan rakyatlah yang menjadi korban
senja digunung salaka memerah
bersama napasku yang sesak menaggung malu
berharap waktu menjemput tapi tak kunjung datang
yang tersisa jeritan kesedihan rakyatku
akhirnya aku pulang ke akhir mimpiku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!