Mohon tunggu...
rumingkang tumarima
rumingkang tumarima Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

saya seorang dosen pada sekolah tinggi ilmu ekonomi di jawa barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tikus

3 Agustus 2023   14:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   14:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah rupawan

harta melimpah

jabatan menjulang tinggi

pekerjaan penghisap darah

hati sekeras batu

badan segagah rahwana

otak sepintar sengkuni

itulah koruptor

penderitaan adalah kebahagiaan

kesengsaraan adalah peluang

dosa adalah no 2

yang penting isi perut terpenuhi.

negara terus rugi

akibat tikus merajalela

kucing pun takut dengan tikus

adapun singa pura-pura tidur saat tikus datang

negeri yang kaya

negeri yang subur

dihisap habis oleh tikus dan moyet

monyet-moyet yang semakin kelaparan dilumbung makanan

pakir miskin hanya menghela napas

pengguran hanya bisa marah

yatim piatu hanya bisa menangis

tikus dan monyet semakin banyak

sawah mulai kekeringan

sungai mulai mengering

hutan sudah gudul

ulah tikus dan monyet

raja hutan mulai terbangun

saat hutan sudah gundul

saat hutan telah terbakar

dia mengaum kesegala arah

tapi sudah terlambat.

negeriku yang indah

negeriku yang kaya

negeriku yang luas

sekarang hanya kenangan

Tikuslah rajanya

dan monyet prajuritnya

memakan dan merampas semua yang ada

seolah hdupnya selamanya.

air mata kaum duafa

keringat para pengguran

doa para yatim piatu

mengiringi pajar datang

membawa secercah harapan

kesejahteraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun