Aksi T-4 (Bahasa Jerman: Aktion T-4) adalah sebuah aksi yang dilakukan oleh pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler untuk memusnahkan kaum disabilitas dengan menyebut aksi tersebut sebagai aksi "pembersihan". Kata T-4 merupakan akronim dari kata Tiergartenstrae sebuah nama jalan yang berada di distrik Tiegarten di pusat Berlin ibukota Jerman.Â
Hitler memerintahkan kepada kepala pertahanan, Karl Brandt dan Phillip Bouhler untuk memulai program euthanasia pada bulan Oktober 1939.
Sebelum program euthanasia dijalankan, terdapat sebuah vila bergaya klasik dimiliki oleh keluarga Yahudi, Hans Liebermann. Hans merupakan seorang produsen tekstil yang sukses dan kaya. Dia mewariskan profesinya kepada anaknya. Sayangnya, putra Hans memilih untuk bunuh diri akibat kekerasan anti-yahudi yang telah mengakar di Jerman pada 9--10 November 1939.Â
Kejadian ini dikenal sebagai November Pogrom, istilah populernya Kristallnacht.Â
Vila milik Hans akhirnya disita oleh Kantor Ekonomi dan Administrasi Utama SS dan digunakan sebagai tempat untuk memfasilitasi pembunuhan yahudi sebanyak 200.000 orang. Aksi T-4 merupakan aksi sebagai pertanda awal pemusnahan ras genosida Holocaust.
Tahun 1939--1941 merupakan tahun-tahun kelam bagi penyandang disabilitas di Jerman, pembunuhan yang bagi penyandang disabilitas fisik maupun mental dianggap tidak pantas untuk hidup oleh Nazi di bawah program Aktion T4 Hitler menganggap ancaman kegagalan pemurnian ras arya disebabkan oleh mereka yang mengalami disabilitas.Â
Insiden ini juga merupakan sebuah dorongan yang menyebabkan Holocaust di berbagai kamp konsentrasi yang ada di wilayah Jerman Nazi.
Dalam artikel ini, penulis mencoba menganalisis latar belakang ideologi yang membuat para pemimpin Jerman melakukan berbagai pelanggaran HAM berat terutama pada masyarakat penyandang disabilitas.Â
Sosial Darwinisme dan Egenetika merupakan ide dibalik kekejaman Nazi demi mempertahankan ras Arya, selama awal 1939 hingga kekalahannya di tahun 1945. Sikap kebanggaan akan superioritas ras membutakan pandangan Nazi terkait moralitas.
Darwinisme Sosial
Sebuah paham dari kelompok, negara, atau ras yang merasa superior dari yang lain disebut sebagai Darwinisme Sosial. Darwin sendiri tidak pernah mengungkapkan keyakinan ini. Keyakinan bahwa mahluk hidup yang paling unggul merupakan mahluk yang dapat beradaptasi dengan social dan lingkungannya.Â