Mohon tunggu...
Fadli Arif
Fadli Arif Mohon Tunggu... Seniman - Presiden

Manusia bukan saling membutuhkan,tapi saling memanfaatkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tinju Keberanian

18 November 2023   14:08 Diperbarui: 18 November 2023   14:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas permukaan yang keras,

Dua pria berdiri, tak kenal lelah.

Dalam arena penuh sorot lampu,

Mereka berdansa, tangan terangkat tinggi.

Pukulan demi pukulan, merdu bergema,

Di antara ketegangan dan hasrat.

Rintihan tinju, nyanyian keberanian,

Dalam setiap gerakan, cerita terukir jelas.

Rintih peluit memecah keheningan,

Mengakhiri duel di atas ring.

Namun, cerita tak berakhir di situ,

Tinju merajut kisah, dalam sejarahnya sendiri.

Di balik wajah yang berkeringat,

Terukir perjuangan, impian, dan rasa sakit.

Sebuah puisi untuk tinju, tinta di atas kulit,

Mengabadikan kisah para pejuang, abadi dalam ingatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun