Mohon tunggu...
Fadlan AzheemHidayat
Fadlan AzheemHidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Mercubuana

Nama : Fadlan Azheem Hidayat | Nim : 41521010060 | Fakultas : Ilmu Komputer | Jurusan : Teknik Informatika | Matkul : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB | Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak | Kelas : 1A6155AA | Ruang : D-308 | Instansi : Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Memahami Komunikasi Dengan Pendekatan Semiotika

4 April 2023   20:04 Diperbarui: 4 April 2023   20:08 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Roland Barthes: https://en.wikipedia.org

KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan salah satu hal yang manusia tidak dapat hindari, sebagai makhluk sosial, manusia sudah menjadi kodratnya untuk berinterksi hidup bermasyarakat dengan manusia lainnya dengan melalui komunikasi.

Berkomunikasi itu artinya meningkatkan kemampuan berkomunikasi, baik itu berbicara, menulis dan sebagainya, selain itu, ber komunikasi juga mengajarkan untuk mengalaisis peristiwa komunikasi sebagai peristiwa sosial.

DEFINISI KOMUNIKASI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah mengirim atau menerima pesan atau berita antar dua manusia atau lebih dengan tujuan pesan yang diterima dapat di pahami.

Kata komunikasi berasal dari Bahasa latin, communicates, yang ertinya berbagi atau menjadi milih Bersama, mengacu pada hasil yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan

 

2 jenis komunikasi

  • Komunikasi Lisan

Pertukaran pesan antara dua orang atau lebih menggunakan kata-kata lisan dikenal sebagai komunikasi lisan.

Atau yang lebih sering disebut dengan bercakap-cakap, nongkrong, dll.

Dalam komunikasi jenis ini, komunikator dan komunikan harus saling berhadapan secara langsung atau aktif bercakap-cakap satu sama lain.

  • Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis mengacu pada jenis komunikasi atau pengiriman dan penerimaan pesan melalui tulisan, sebagai lawan dari komunikasi lisan.

Ada dua pihak yang dikenal sebagai penulis pesan dan pembaca karena komunikasi tertulis juga memerlukan partisipasi dua orang atau lebih.

Membaca dan menulis adalah dua jenis komunikasi tertulis yang berbeda. Kedua elemen ini terkait erat.

Karena tidak ada interaksi tanpa pembaca, komunikasi tidak dapat berjalan tanpa pembaca.

Biasanya, komunikasi tertulis dilakukan dengan berbagai cara, termasuk pengiriman pesan melalui platform media sosial dan saluran lainnya.

Bentuk komunikasi tertulis ini telah digunakan orang sejak zaman kuno ketika pesan dikirim.

Pengertian Komunikasi menurut para Ahli:

1.Everett M Rogers

Tindakan mentransmisikan ide dari satu entitas ke satu atau lebih entitas dengan maksud mempengaruhi perilaku disebut sebagai komunikasi.

2. Stone, James A.F.

Seseorang yang berusaha menyampaikan pesan kepada orang lain dalam rangka memberikan pengertian dan informasi disebut komunikasi pengertian.

3. Oleh William F. Glueck.

Definisi komunikasi dapat dibagi menjadi dua kategori: komunikasi interpersonal, yang merupakan proses pertukaran informasi dan transfer pemahaman antara dua atau lebih individu dalam sekelompok kecil orang.

Komunikasi organisasi adalah proses dimana penutur secara sistematis memberikan pengetahuan dan menyampaikan pengertian kepada individu di dalam organisasi maupun kepada individu dan lembaga di luar organisasi yang masih berhubungan dengan organisasi.

4. William M. Scheidel.

Manusia biasanya berinteraksi dengan orang lain untuk membangun hubungan sosial, mengekspresikan dan mendukung identitas diri mereka, dan membujuk mereka untuk berpikir, merasakan, atau berperilaku dengan cara tertentu.

5. Richard F.Verderber.

Komunikasi melayani tujuan sosial dan pengambilan keputusan. Pertemuan sosial dimaksudkan untuk menyenangkan, untuk menunjukkan ikatan, dan untuk menciptakan dan memelihara hubungan. Membuat keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada waktu tertentu berada di bawah proses pengambilan keputusan.Komunikasi sebagai Tindakan satu arah

Gagasan bahwa komunikasi adalah tindakan satu arah mengacu pada definisi yang berorientasi pada sumber, yang berpendapat bahwa sumber pesan memiliki kontrol lebih besar atas peristiwa komunikasi itu sendiri (Yusuf, 2021, hlm. 8). Dengan kata lain, konseptualisasi ini memotong penyampaian pesan yang cukup persuasif dan menyampaikan gagasan bahwa semua aspek komunikasi bersifat instrumental dan persuasif dan dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi orang lain.

Menurut konsepsi satu arah, komunikasi dipandang sebagai proses yang linier dan dimulai dari sumber atau pengirim dan diakhiri dengan penerima, sasaran, atau tujuan (Hariyanto, 2021, hlm. 24). Pidato atau penyampaian pesan retoris lainnya adalah contoh komunikasi satu arah. Selain itu, Hariyanto (2021, p. Menurut 25), hanya ada satu cara untuk berkomunikasi, yaitu:.

1. Definisi orientasi sumber.

2. Tindakan berkomunikasi dianggap disengaja.

3. mengabaikan timbal balik dan interaksi terkait proses lainnya.

Di sisi lain, menurut Lasswell (dalam Karyaningsih, 2018, hlm. 27) berpendapat bahwa memandang komunikasi sebagai tindakan satu arah menekankan pentingnya penyampaian pesan yang persuasif dan menyiratkan bahwa semua bentuk komunikasi itu efektif. Definisi Lasswell dapat digunakan untuk menurunkan lima komponen komunikasi yang saling terkait, yaitu sebagai berikut.

1. Sumber,.

biasa disebut sebagai sender, encoder, communicator, speaker, atau originator. Sumbernya adalah entitas yang memulai komunikasi atau memiliki kebutuhan untuk melakukannya. Setiap orang, tim, perusahaan, organisasi, atau bahkan bangsa bisa menjadi sumbernya.

2. Pesan,.

Saya. e. apa yang disampaikan sumber kepada penerima. Baik lisan maupun tulisan, pesan adalah kumpulan simbol verbal dan/atau nonverbal yang mewakili emosi.

3. media atau saluran.

khususnya perangkat atau metode yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesan kepada audiens yang dituju. Istilah “saluran” dapat mengacu pada format pesan yang disampaikan kepada penerima, baik format tersebut verbal maupun nonverbal.

4. Penerima (penerima),.

Orang yang menerima pesan dari sumber juga sering disebut sebagai sasaran atau tujuan (destination) komunikasi, penyandi di belakang (decoder), khalayak (audience), pendengar (listeners), dan penafsir (interpreter).

5. Efek,.

Secara khusus, apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan, seperti tambahan pengetahuan (dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan), hiburan, perubahan sikap (dari ketidaksetujuan menjadi persetujuan), perubahan perilaku (dari ketidakmauan untuk membeli menjadi keinginan untuk membeli), atau pergi dari tidak ingin memilih partai politik tertentu hingga ingin memilihnya dalam pemilu, dan seterusnya.

Gagasan bahwa komunikasi adalah tindakan satu arah mengandung makna bahwa komunikasi mengacu pada semua tindakan yang sengaja dilakukan oleh seseorang untuk mengirimkan rangsangan kepada orang lain dan menimbulkan reaksi dari orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan komunikator, seperti membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu, komunikasi dilihat dalam konteks ini sebagai tindakan transmisi pesan yang disengaja. Dengan kata lain, memandang komunikasi sebagai tindakan satu arah menekankan pentingnya penyampaian pesan dan menyatakan bahwa semua bentuk komunikasi bersifat persuasif.


APA ITU SEMIOTIKA

Untuk menentukan makna yang terkandung dalam suatu objek, semiotika, suatu disiplin ilmu dan teknik analisis, dapat mengkaji tanda-tanda yang ada pada objek tersebut.

SEMIOTIKA adalah terjemahan dari kata Yunani “Semeion” yang berarti tanda. Ilmu tentang tanda dikenal dengan istilah semiotika. Segala sesuatu yang dapat dilihat atau dibuat tampak dapat disebut sebagai tanda, menurut pendapat Zoest. Selain itu, tanda tidak hanya terbatas pada objek fisik (Zoest, 1993:18).

Bahasa Inggris adalah sumber kata semiotika, khususnya semiotika. Semiologi adalah nama lain dari semiotika.

Keduanya merujuk pada studi tentang tanda dan memiliki arti yang sama. Kata Yunani semeion, yang berarti "tanda", adalah akar dari semiotika dan semiologi.

Semiotika adalah ilmu yang mengkaji berbagai hal dan peristiwa di seluruh kebudayaan sebagai tanda-tanda, menurut definisi yang diberikan oleh Sobur (2001).

Kumpulan teori yang dikenal sebagai semiotika mengeksplorasi bagaimana tanda dapat mewakili hal-hal selain tanda itu sendiri, seperti konsep, ide, situasi, perasaan, dan kondisi.

Salah satu bidang kajian yang bahkan telah mengembangkan tradisi dalam teori komunikasi adalah semiotika. Tradisi semiotik terdiri dari kumpulan teori tentang bagaimana tanda mengkomunikasikan informasi tentang entitas selain tanda itu sendiri, seperti konsep, situasi, situasi, perasaan, dan kondisi.

Tujuan semiotika menurut Littlejohn (2009:53) dalam bukunya Theories of Human Communication edisi ke-9 adalah untuk menentukan makna-makna yang terkandung dalam suatu tanda atau menafsirkan makna tersebut untuk memahami bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan tersebut. 

Teori Semiotika

Ferdinand De Saussure, seorang ilmuwan, dikreditkan dengan penemuan semiotika. Mengingat keterkaitan antara berbagai teori, teori ini sangat erat kaitannya dengan ilmu komunikasi. Hubungan antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi inilah yang membuat semiotika eksis.

Biasanya, teori ini telah berfungsi sebagai dasar untuk ilmu komunikasi. Segala sesuatu dalam teori ini kami tafsirkan dengan menggunakan simbol-simbol, sehingga dapat dianggap sebagai teori komunikasi tanpa kata-kata. Charles Sander Peirce, seorang ilmuwan terkenal pada zamannya dan salah satu pendiri teori ini, muncul karena masih banyak orang yang tidak bisa membaca dan menulis pada waktu itu.

Setiap kata dalam teori ini sarat dengan simbolisme dan memiliki kualitas yang unik. Karena teori ini sedang dikembangkan dalam studi bahasa, juga terkait erat dengan bidang seni. Mereka memiliki pengirim, penerima, kode, pesan, referensi, dan saluran komunikasi antara lain. Tiga titik segitiga penghubung dalam semiotika adalah interpretasi, representasi, dan objek.

KONSEP DASAR DALAM SEMIOTIKA

Dalam bentuknya yang paling sederhana, semiotika adalah studi tentang makna tanda, termasuk mitos dan metafora yang berkaitan dengan tanda tersebut. Tanda/simbol, kode, mitos, dan metafora adalah beberapa konsep dasar semiotik yang diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure.

1. Tanda.

Menurut Saussure, tanda ini terbagi menjadi tiga komponen, yaitu:.

• Tanda, yang meliputi unsur berwujud seperti kata, huruf, gambar, gerak, dan bentuk.

• Penanda (signifier), yang meliputi apa yang dikatakan atau didengar serta apa yang ditulis atau dibaca, berkaitan dengan aspek fisik bahasa.

• Yang ditandakan (signified) meliputi komponen mental bahasa, seperti ide, konsep, dan gambaran mental.

Ketiga unsur ini perlu hadir secara utuh. Tanda tidak dapat didiskusikan atau bahkan dibayangkan oleh manusia jika salah satu unsurnya hilang. Konsep yang akan disampaikan oleh penanda adalah petanda. Untuk menghasilkan makna tanda, hubungan antara petanda dan petanda harus berhubungan satu sama lain.

Sebagai ilustrasi, perhatikan kata “Curtain” yang juga merupakan tanda karena memiliki dua komponen: Signifier (kata itu sendiri) dan Signified (kain yang digunakan untuk menutupi jendela). “Tirai” adalah tanda karena keselarasan antara kata dan kenyataan.

Manusia “menghasilkan” berbagai macam tanda dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tanda nonverbal seperti bahasa tubuh, tanda verbal seperti kata-kata yang diucapkan, dan tanda gerakan atau gestur. seperti menganggukkan kepala setuju dan melambaikan tangan untuk memanggil. Setelah itu, simbol tertulis dan numerik biasanya akan digunakan untuk mewakili tanda verbal dalam ucapan.

Selain ketiga tanda tersebut, masih ada tanda lain yang berbentuk gambar, seperti ikon, indeks, dan simbol. Hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Ikon, indeks, dan simbol untuk Tanda (Sign).

  • IKON yang mirip dengan hal yang diwakilinya disebut ikon. Keberadaan ikon biasanya menyerupai sesuatu yang dimaksudkan. Misalnya, jika kamar kecil digambarkan di gedung atau pom bensin, itu menandakan bahwa ada kamar kecil di sana.
  • INDEKS yang memiliki hubungan sebab akibat dengan hal yang diwakilinya disebut indeks. Misalnya, jika stiker kemasan kardus bergambar pecahan kaca, maka kemasan kardus juga akan pecah seperti kaca jika kemasan dibanting. Ilustrasi lainnya adalah tanda berbentuk jejak kaki yang menunjukkan lokasi kesempatan berfoto di tempat tujuan wisata populer.
  • Simbol adalah representasi berdasarkan aturan, kebiasaan, atau pemahaman yang disepakati kedua belah pihak. Hanya orang yang sudah paham dengan kesepakatan bersama saat ini yang bisa memahami keberadaan simbol ini. Misalnya, setiap orang tanpa sadar telah menyetujui simbol dan makna dari tanda hati merah muda, yang dipahami mewakili cinta.

2. Kode.

Anda tahu, kode juga tercakup dalam semiotika. Penggunaan kode memungkinkan pesan untuk dikomunikasikan kepada individu tertentu dengan menggabungkan tanda-tanda yang diterima secara sosial. Barthes menegaskan bahwa semiotika menggunakan lima jenis kode yang berbeda, antara lain:.

• Kode Hermeneutika.

Secara khusus, kode dalam bentuk mengajukan berbagai pertanyaan, teka-teki, solusi, teka-teki (ucapan misterius), dan penangguhan tanggapan yang pada akhirnya akan menghasilkan tanggapan yang tegas. Kode ini berkaitan dengan teka-teki yang muncul selama wacana.

Kode semantik.

Konotasi (nilai rasa) hadir dalam kode itu di tingkat penanda. Misalnya, konotasi atau nilai rasa yang hadir dalam kode ini berupa kebangsaan, gender, dan kategori lain seperti maskulinitas dan feminitas.

Kode Simbolik.

Secara khusus, kode psikoanalitik hingga titik di mana dua elemen berada dalam konflik.

Kode Narasi (Proairetik).

khususnya kode yang menampung narasi, urutan, dan cerita. Kode ini harus ada di semua karya fiksi.

• Kode Budaya.

Misalnya kode-kode rahasia, bawah sadar, mitos, sejarah, moral, dan legenda.

3.makna

Apakah Grameds memahami bahwa semua makna dalam hidup diciptakan secara tidak sengaja menggunakan simbol-simbol yang mengacu pada kejadian atau hal tertentu?

Makna denotatif dan konotatif adalah dua kategori yang digunakan untuk berbicara tentang makna. Makna sebenarnya—yang mencakup apa yang secara eksplisit ditunjukkan oleh kata-kata atau bagaimana tanda dan referensi berhubungan satu sama lain—dikenal sebagai makna denotatif. Misalnya, jika sosok manusia hadir, maka maknanya tentu terkait dengan manusia sebagai makhluk hidup.

Makna yang konotatif, sebaliknya, adalah yang tidak benar, seperti perasaan, emosi, nilai-nilai budaya, atau pandangan kelompok. Misalnya, wajah tersenyum dalam sebuah gambar dapat dibaca sebagai perasaan senang atau malu.

Bagi Barthes, mitos dan metafora adalah dua konsep yang diperlukan untuk memahami makna konotatif yang terkandung dalam semiotika.

Macam-Macam Semiotik

berbagai bentuk semiotika.

Semiotika dapat dibagi menjadi tiga kategori tergantung pada topik yang dibahas, yaitu:.

1. Semiotika yang paling murni.

Secara khusus, semiotika, yang membahas hubungan semiotika dengan metabahasa dan filosofinya.

2. (Deskriptif) Semiotika deskriptif.

Secara khusus, semiotika tertentu, yang diwakili oleh sistem tanda dan bahasa tertentu, menjadi pokok bahasan. Setelah itu, berikan penjelasan rinci.

3. Semiotika dalam Aplikasi (Applied).

Seperti namanya, fokus pembahasan dalam semiotika jenis ini adalah bagaimana semiotika diterapkan pada berbagai konteks atau bidang. Yang berkaitan, misalnya, dengan sistem tanda sosial, komunikasi, sastra, pemasaran, film, dan hal-hal lain.

Pengertian Semiotika Menurut Para Ahli

1. Barthes

Teori ini dikemukakan oleh Roland Barthes (1915–1980). Dalam teorinya, Barthes membagi semiotika ke dalam dua tingkatan pemaknaan, yaitu tingkatan denotasi dan tingkatan konotasi.

Denotasi adalah tingkat penandaan yang memberikan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti dengan menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda dalam realitas.

Menurut Yusita Kusumarini (2006), tingkat penandaan yang dikenal sebagai konotasi menggambarkan bagaimana hubungan antara penanda dan petanda beroperasi ketika maknanya implisit, tidak langsung, atau tidak pasti.

2. Peirce

Gambar 2. Pierce: https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com
Gambar 2. Pierce: https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com

Sementara itu, Peirce memberi nama ilmunya semiotika (semiotika). Peirce, seorang filsuf dan ahli logika, percaya bahwa penalaran manusia selalu dilakukan melalui tanda-tanda. Dengan kata lain, manusia hanya dapat bernalar menggunakan tanda-tanda.

Baginya, logika dan semiotika adalah istilah yang dapat dipertukarkan, dan semua jenis tanda dapat diklasifikasikan memiliki makna semiotik (Berger, 2000:11–22). Istilah semiotika telah mendapatkan lebih banyak daya tarik dalam perkembangan selanjutnya daripada semiologi.

Studi tentang tanda, tujuannya, dan bagaimana makna diciptakan dikenal sebagai semiotika. Tanda adalah sesuatu yang, bagi satu orang, memiliki makna yang berbeda.

3. Saussure

Gambar 3. Ferdinand De Saussure: kumparan.com
Gambar 3. Ferdinand De Saussure: kumparan.com

Menurut Pradopi (1991:54), tanda adalah kesatuan dua bidang yang tidak dapat dipisahkan seperti selembar kertas. Di mana ada tanda, di situ ada sistem.

Dengan kata lain, sebuah tanda (berupa kata atau gambar) memiliki dua aspek yang ditangkap oleh indera kita: penanda, bidang penanda atau bentuk, dan petanda, bidang petanda atau konsep atau makna.

Aspek pertama mencakup aspek kedua. Jadi sebuah konsep atau apa yang diwakili oleh aspek pertama adalah yang ditandakan.

Ditambahkannya, penanda yang meliputi bunyi, huruf, kata, gambar, warna, benda, dan sebagainya, terletak pada tataran ekspresi dan memiliki bentuk atau komponen fisik.

Ketika sesuatu diekspresikan melalui suatu tataran ekspresi, tanda-tanda ditemukan pada tataran ekspresi dari tataran isi (atau gagasan). Makna diciptakan oleh interaksi dari dua komponen.

Tanda akan selalu digunakan untuk merujuk atau mewakili hal lain (objek), yang dikenal sebagai hal yang berbeda. Ada jalan berhenti yang ditandai dengan lampu merah. Ekspresi ceria menunjukkan kebahagiaan.

Menangis berarti sedih. Selain itu, jika ada hubungan antara tanda dan benda yang dirujuknya, maka akan menimbulkan pengertian dalam benak orang yang melihat atau mendengarnya (Eco, 1979:59).

4. Umberto Eco

Gambar 4. Umberto Eco: jagokata.com
Gambar 4. Umberto Eco: jagokata.com
 

Menurut Littlejohn (1996), Thomas W. Umberto Eco adalah seorang ahli semiotik yang menciptakan salah satu teori paling teliti dan mutakhir tentang tanda.

 Littlejohn menegaskan bahwa pentingnya teori Eco terletak pada cara mengintegrasikan teori semiotik sebelumnya dan kemajuan semiotika (Sobur, 2006).

Eco memandang peran ahli semiotik sebagai salah satu eksplorasi hutan dan ingin berkonsentrasi pada perubahan sistem tanda. Pada saat itu, Eco mengubah konsep tanda menjadi konsep fungsi tanda.

Menurut Eco, “tanda bukanlah entitas semiotik yang dapat dinegosiasikan, melainkan tempat bertemunya unsur-unsur yang berdiri sendiri” (yang berasal dari dua sistem yang berbeda pada dua tingkatan yang berbeda, yaitu ekspresi dan isi, dan bersatu berdasarkan hubungan koding).

BERGER

 

Berger menegaskan bahwa Ferdinand de Saussure (1857–1913) dan Charles Sander Peirce (1839–1914) adalah dua tokoh kunci dalam semiotika. Kedua individu secara mandiri mengembangkan semiotika; mereka adalah orang asing.

Orang Eropa menggunakan Saussure sedangkan orang Amerika menggunakan Peirce. Berbeda dengan Peirce, ia memiliki latar belakang keilmuan berbasis linguistik. Disiplin yang diciptakan Saussure dikenal sebagai semiologi.

Menurut Saussure, seperti yang dikutip Hidayat, semiologi didasarkan pada premis bahwa harus ada sistem perbedaan dan konvensi di balik tindakan dan perilaku manusia agar memiliki makna atau berfungsi sebagai tanda. Selalu ada sistem di mana ada tanda (Hidayat, 1998:26). 

Referensi

 

Komunikasi | URL : https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-unsur-dan-tujuannya

 

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli | URL : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=5337

 

Komunikasi sebagai Tindakan satu arah | URL : https://serupa.id/konseptualisasi-komunikasi-satu-arah-interaksi-transaksi/#:~:text=Konseptualisasi%20komunikasi%20sebagai%20tindakan%20satu,2021%2C%20hlm.%208).

 

Apa itu semiotika | URL : https://fisip.umsu.ac.id/2021/06/09/apa-itu-semiotika/

Teori Semiotika | URL : https://www.kompasiana.com/raznthala/5e7f187dd541df2fcc18bf33/teori-komunikasi-semiotika

 

Konsep Dasar Dalam Semiotika | URL : https://www.gramedia.com/literasi/semotika/ 

 

Macam Macam Semiotika | URL : https://www.gramedia.com/literasi/semotika/

 

Pengertian Semiotika menurut para ahli | URL : https://www.sastrawacana.id/2019/03/pengertian-semiotika-menurut-para-ahli.html

 

Barthes | URL : https://en.wikipedia.org/wiki/Roland_Barthes

 

Pierce | URL : https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2015/01/charles-sanders-peirce-flsuf-amerika.html

 

Ferdinand De Sausure | URL : https://kumparan.com/potongan-nostalgia/mengenal-sosok-ferdinand-de-saussure-pelopor-linguistik-modern-1spmH3ptso9

 

Umberto Eco | URL : https://jagokata.com/kata-bijak/dari-umberto_eco.html 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun