Tujuan semiotika menurut Littlejohn (2009:53) dalam bukunya Theories of Human Communication edisi ke-9 adalah untuk menentukan makna-makna yang terkandung dalam suatu tanda atau menafsirkan makna tersebut untuk memahami bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan tersebut.Â
Teori Semiotika
Ferdinand De Saussure, seorang ilmuwan, dikreditkan dengan penemuan semiotika. Mengingat keterkaitan antara berbagai teori, teori ini sangat erat kaitannya dengan ilmu komunikasi. Hubungan antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi inilah yang membuat semiotika eksis.
Biasanya, teori ini telah berfungsi sebagai dasar untuk ilmu komunikasi. Segala sesuatu dalam teori ini kami tafsirkan dengan menggunakan simbol-simbol, sehingga dapat dianggap sebagai teori komunikasi tanpa kata-kata. Charles Sander Peirce, seorang ilmuwan terkenal pada zamannya dan salah satu pendiri teori ini, muncul karena masih banyak orang yang tidak bisa membaca dan menulis pada waktu itu.
Setiap kata dalam teori ini sarat dengan simbolisme dan memiliki kualitas yang unik. Karena teori ini sedang dikembangkan dalam studi bahasa, juga terkait erat dengan bidang seni. Mereka memiliki pengirim, penerima, kode, pesan, referensi, dan saluran komunikasi antara lain. Tiga titik segitiga penghubung dalam semiotika adalah interpretasi, representasi, dan objek.
KONSEP DASAR DALAM SEMIOTIKA
Dalam bentuknya yang paling sederhana, semiotika adalah studi tentang makna tanda, termasuk mitos dan metafora yang berkaitan dengan tanda tersebut. Tanda/simbol, kode, mitos, dan metafora adalah beberapa konsep dasar semiotik yang diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure.
1. Tanda.
Menurut Saussure, tanda ini terbagi menjadi tiga komponen, yaitu:.
• Tanda, yang meliputi unsur berwujud seperti kata, huruf, gambar, gerak, dan bentuk.
• Penanda (signifier), yang meliputi apa yang dikatakan atau didengar serta apa yang ditulis atau dibaca, berkaitan dengan aspek fisik bahasa.