Dia membiarkan tulisannya ada di HPnya. Dia biasa menyimpan datanya di penyimpanan awan yang disediakan software yang dia pakai. Sementara setelah semua tersimpan Rizal bergegas menelpon balik Kolega dan mitra bisnisnya yang tadi menelpon dia.
==
Di rumah sekembalinya dari mesjid Rizal menghidupkan laptopnya. Dia mengambil data yang tersimpan di penyimpanan awannya melalui laptopnya. Dia membaca kembali tulisannya yang ditulis tadi siang.
Dibacanya ulang tulisannya dan dia pun banyak menemukan kesalahan ketik. Rizal maklum karena memang HP merekam kata-kata yang pernah ditulis. Kalau kata-kata baru kadangkala muncul tapi bersinggungan dengan kata lama, maka kata lama itu akan ditampilkan. Bila kata "merampungkan" diketik maka yang muncul "merampas", kata "istana" munculnya "istinja". Rizal pun tersenyum sendiri melihat perubahan kata yang muncul secara otomatis. Kalau tidak diedit dengan baik bisa-bisa dia akan menjadi tertawaan pembaca.
Menyadari potensi kesalahan yang mungkin terjadi maka dia memutuskan untuk mengecek tulisannya. Selesai cek pertama, dia lakukan cek kedua. Hingga dia yakin apa yang ditulisnya tidak ada kesalahan dan pembaca mengerti apa yang dimaksud.
Setelah merasa yakin dan tidak ada kesalahan di saat pertama kirim maka dikirimlah tulisan itu ke redaksi.
"Alhamdulillah, mission accomplished."
Tabik
Gonilan, 20 Maret 2023
Fadjar Setyanto
- Ikatlah ilmu dengan menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H