Melati Wangi pun mulai bercerita lengkap apa yang terjadi di masa lalu. "Sebenernya gak bagus cerita tentang masa lalu sebab itu tidak bisa diubah lagi, namun saya berharap cerita saya bisa memotivasi teman-teman untuk terus menulis."
"Setelah kejadian kecelakaan di laut saat memancing dulu, sempat membuat saya sangat drop," katanya ,"Gimana nggak drop, wong gadis cantik dan imut-imut begini kok harus berada terus di atas kursi roda." Disambut suara riuh dan tepuk tangan dari hadirin.
"Kapan saya bisa kong-kow sama teman-teman di kafe kalau kondisi saya begini, ya nggak, ya nggak?" tanyanya dan disambut tertawaan dari hadirin.
"Namun setelah semua yang terjadi saya kembalikan pada Tuhan, hati saya menjadi tenang."
"Kecelakaan itu terjadi kan bukan tanpa ijinNya," lanjutnya, "Allah Swt mengijinkan kecelakaan terjadi dan membuat kondisi saya seperti sekarang."
"Kalau Allah Swt mau mengubah kondisi saya tidak seperti ini tapi sehat seperti semula adalah sangat mudah, Â semudah kita membalikan telapak tangan kita."
"Namun Allah tidak mengubah kondisi saya, setelah saya fikir-fikir banyak hikmahnya, dan hikmahnya saya rasakan sekarang."
"Alhamdulillah, karena kondisi seperti ini, saya jadi fokus menulis, dan saya kasih tahu ya, bukan saya pamer niiih," Melati Wangi menampilkan gaya berbisik, "Saya baru saja ditelpon penerbit untuk ambil royalti dari satu antologi cerpen saya sejumlah Lima Puluh Juta..........".
"Asyik, kaaaaaan?, tanyanya pada para pengunjung.
"Coba kalau dari 20 buku saya, saya dapat lima puluh juta per buku......tinggal kalikan aja.....pokoknya Alhamdulillah, bisa buat diri sendiri dan buat shadaqah."
"Teman-teman mau punya royalti seperti itu?" tanyanya.