"Gimana kamu bisa begitu?", tanya Nisa.
"Pembiasaan, Nis, Â aku punya tabel untuk mengamati kebiasaanku."
"Aku membuat tabel  kebiasaan yang harus aku lakukan, kalau aku lakukan maka aku kasih centang (V) sedang kan kalau tidak aku laksanakan, aku tulis (X)."
"Aku gak mau tanda (X) terlalu banyak di tabelku, makanya sebisa mungkin aku mendisiplinkan diri untuk melakukannya, sehingga di tabel hanya tanda (V) yang ada."
"Setelah beberapa bulan, jadilah itu kebiasaanku," jawab Zahra.
"Laki-laki nggak ada yang bisa bohong deh sama kamu.....," ledek Nisa.
"He he he he, bisa gawat urusannya kalau bohong, he he he he,"jawab Zahra.
"Nah itulah yang aku lakukan seperti kamu : pembiasaan," Nisa berkata pada Zahra.
"Jujur, maaf ya kalau kamu gak terima, aku pernah ngintip catatan pemantau kebiasaan kamu," Nisa melanjutkan,"Aku bingung saat itu, tapi setelah aku fikirkan lebih jauh, aku ngerti guna catatan itu."
Nisa bergerak ke kamarnya, lalu mengambil catatan. Dia pun lalu menunjukkannya pada Zahra, "Ini catatanku."
Zahra melihat ke catatan itu, lalu melihat ada yang sedang dibiasakan Nisa : 'membaca basmallah saat mulai' dan 'membaca hamdallah saat selesai'. Dia juga melihat deretan tanda (V) tanpa (X) pada tabel sebagai tanda Nisa selalu melakukannya tiap hari.