Pada tahap selanjutnya, setelah air di proses ke dua dibuang, dimulai proses ke tiga yaitu air tanpa deterjen. Pada tahap ini nampak airnya tidak sekeruh tahap satu dan dua. Itu cenderung lebih bening. “A-ha I got the idea, jadi ini yang dimaksud sang ustadz,” Dina tersenyum bangga seolah menemukan sesuatu yang berharga.
Beberapa saat setelah Dina menyelesaikan proses ke tiga, Ani pun datang. “Bestie, sini deh, ternyata ini yang dimaksud ustadz itu,” Dina menceritakan panjang lebar dan menunjukkan foto proses mencucinya.
“Oooooh begitu, kalau begini kan enak,” tukas Ani,”Ada penjelasan mudah dicerna, tidak cuma menyorot suci atau tidak suci.”
“Jadi aku pinter ya bestie, traktir dong....hehehehe,” Dina memuji dirinya sendiri.
“Siap, nanti aku traktir Salad enak ya,” jawab Ani,”Sekarang aku mau ke sosmednya ustadz yang bilang itu, sekalian bukti aku gak marah-marah dan sebel sama dia.”
Ani pun memberi komentar ke status ustadz tersebut. “Saya setuju pak ustadz dengan ide bapak, namun baiknya jangan cuma disorot suci atau tidak suci, tapi diulas faktanya apa yang terjadi bila kita melakukan itu, dan saya sudah membuktikan itu.”
Ani pun menjelaskan panjang lebar dan mengirimkan foto yang dibuat Dina.
Beberapa menit kemudian ada balasan dari sang ustadz,”Terima kasih, anda benar, info anda melengkapi pendapat saya (Jempol 4 kali).”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H