“Fir aku masih kepikiran sms kamu tadi pagi”, Anto membuka percakapan lagi.
“Heeeeem, To, aku banyak korban perasaan buat bisa seneng ke kamu saat itu”, jawab Fira,”Kamu jahat.”
“Sebentar Fir, kamu pernah nyadar nggak saat di kelas I di SMP saat itu, foto kamu yang ditempel di dinding hilang?”, tanya Anto.
“Ya, ya, aku inget, kenapa?”, tanya Fira.
“Itu foto aku yang curi, he he he”, jawab Anto.
“Ih, kamu, To”, balas Fira,”Gara-gara itu aku disuruh Pak Silaban untuk menempel ulang foto itu”.
“Dari hari pertama aku masuk SMP, aku menyapu pandanganku ke seluruh kelas memperhatikan temen-temen baruku di I-A, ada beberapa yang rasanya aku ingat saat duduk di TK Tunas Cempaka”, jelas Anto,”Salah satunya, kamu, dan Ndari yang merupakan temenku SD”.
“Pandanganku saat itu, tertumbuk ke kamu untuk beberapa lama, sambil mengingat-ingat rasanya itu temenku di TK dulu”, papar Anto.
“Aku tertarik dengan kritingnya rambut kamu yang menurutku lucu”, sambung Anto.
“Makanya setelah beberapa bulan mengamati kamu sambil stress dengan pelajaran bahasa Indonesia ditambah pengecutnya aku untuk ngomong sama kamu, jadilah aku hanya mengamati kamu dari jauh”, Anto meneruskan.
“Suatu hari aku datang ke kelas pagi-pagi sekali, saat itu kelas masih kosong”, cerita Anto,”Lalu pandanganku mengarah ke tempat foto siswa, tiba-tiba aku menghampiri foto-foto tersebut dan melihat ke foto kamu lalu tanganku bergerak ke arah foto tersebut dan aku cabut foto kamu”, cerita Anto