Mohon tunggu...
Fadiyah Zahwa
Fadiyah Zahwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ayooo baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ranah Minang Ranah Kaya Warisan

22 April 2024   22:27 Diperbarui: 22 April 2024   22:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin menyapa bumi dan semestanya

Riak-riak air melanjutkan perjalanan,

Ingin segera menyambut sapaan bebatuan dengan raganya

Gunung dan bukit mendamba pertemuan air dan batu tak sabar ingin meyaksikan

Bernyanyi dengan mesra burung-burung mengisi panggungnya

Matahari pun turut menyegerakan kehadiran ingin memberikan sapaan

Diiringi denyit bunyi jendela para insan yang ingin membersamai hari itu

Berlomba-lomba menyaksikan indahnya tanah minangkabau warisan leluhur terdahulu

Bentang alam ranah minang menebar pesona mengalahkan gagah tuan puan pemiliknya

Ranah minang, warisan budaya dan adat andil menyempurnakan keindahan

Luhak nan tawar, warisan kebesaran, alunan dendang menyuguhkan kekaguman

Warisan budaya membangun pamor ranah minang menuju mancanegara

Dari alam hingga ribuan warisan budaya minang memancarkan keelokan

Dari rumah gadang hingga cangkul di ladang, gemerlap budaya bercahaya

Minangkabau negeri indah, alam mu membentang sebagai pemeluk jiwa

Warisan adat budaya mu kami muliakan, di setiap langkah menjadi kebanggaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun