Mohon tunggu...
Fadita Najma
Fadita Najma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salam literasi

Mahasiswa prodi ilmu komunikasi massa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengolah Diri Mencapai Keahlian Beken 2025

2 Juni 2021   14:55 Diperbarui: 2 Juni 2021   14:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                   Pada empat tahun  mendatang, dunia perekonomian akan menjadi lebih kreatif. Dalam hal ini, diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin modern serta sumber daya manusia yang superior, andal, kompetitif, dan berkualitas. Adapun berbagai perbekalan kriteria, yang harus dipersiapkan sedari sekarang. Untuk menunjang masa depan yang lebih cerah, terarah, gemilang, serta penuh harap. 

                   Berdasarkan anjuran World Economic Forum, terdapat 10 skills yang harus dikuasai oleh tenaga kerja pada tahun 2025. 

1. Berpikir analitis dan inovatif (Analytical thinking and innovation)

2. Mampu belajar secara aktif dan mandiri (Active learning and learning strategies)

3. Complex problem solving

4. Berpikir kritis dan analisis (Critical thinking and analysis)

5. Kreatif, orisinal, dan inisiatif (Creativity, originality, and initiative)

6. Kemampuan untuk memimpin dan sosialisasi (Leadership and social infuence)

7. Kecerdasan emosional (Emotional intelligence)

8. Ketahanan, toleransi stres, dan fleksibilitas di dunia kerja (Resilience, stress tolarance, and flexibility)

9. Mampu memecahkan masalah, penalaran, dan membuat ide (Reasoning, problem solving, and ideation)

10. Kemampuan untuk menggunakan, mendesain, memonitor teknologi dan programming (Technology design and programming)

              Di  poin pertama, mengharuskan kita untuk berperan langsung, serta mengikuti pertumbuhan dan perkembangan zaman. Pemikiran kita harus senantiasa berorientasi atau maju ke depan. Kita harus berpandangan luas, berwawasan luas, mengevaluasi diri, mengeskplorasi diri, dan senantiasa memperkaya diri melalui peningkatan ilmu pengetahuan kita. Pemikiran yang fresh dan unik. Selain itu, kita pun harus menyeleksi informasi yang kita peroleh, supaya kita dapat mengetahui mana yang baik, mana yang buruk. 

            Di poin kedua ini, menganjurkan kita untuk lebih rajin menjelajahi banyak hal secara mandiri melalui gadget yang kita punya. Gadget memudahkan kita untuk senantiasa memperoleh sesuatu yang update. Bertujuan untuk menggali potensi dalam kemampuan survive yang ada pada diri kita. Agar kita tidak mudah untuk di provokasi atau terjerumus ke hal yang tidak sesuai porsi nya.

            Poin ketiga tersebut, mengharuskan kita untuk berpikir tajam dalam melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang. Sehingga, kita dapat menyelesaikan suatu permasalahan secara tuntas.

           Poin berikutnya, mengharuskan kita untuk berpikir jernih, rasional, dan sensibel. Dengan kemampuan tersebut, kita dapat menemukan solusi untuk setiap pemecahan masalah yang kita hadapi. Sehingga, keputusan yang di ambil pun menjadi lebih logis.

           Poin kelima tersebut, mengharuskan kita untuk giat menemukan ide brilian dan autentik yang berbeda dari yang lain. Seperti, terobosan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Karya kita pun harus mengedepankan prinsip kredibilitas dan estetika.

          Poin selanjutnya, mengharuskan kita untuk menanamkan jiwa kepemimpinan sejak dini. Kita harus mudah beradaptasi di lingkungan dan cepat  menyesuaikan diri. Sebagai penunjang kita, saat bekerja team work.

           Poin ketujuh, mengajak kita untuk pandai-pandai mengatur emosi dan mengendalikan diri secara baik. Buang energi buruk, yang menyerap afeksi kita.

           Poin kedelapan, mengajak kita untuk mampu berdamai dengan diri sendiri serta menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi. Jangan membawa masalah pribadi ke dunia pekerjaan. Karena, hal tersebut tidak sesuai pada ranah sebagaimana mestinya.

          Poin kesembilan, mengharuskan kita untuk tanggap dalam mendeteksi persoalan.

          Last but not least, poin kesepuluh menyarankan kita untuk mampu mengoperasikan teknologi dengan tepat dan cakap. Kita harus sanggup serta lihai dalam programming.

                   Menurut Fajri (18), salah satu Mahasiswa D4 program studi pendidikan vokasi Manajemen Perhotelan, Universitas Brawijaya, ia menyampaikan bahwa "tentunya, kita sebagai generasi millennial, harus mempersiapkan dan mengasah hard skill sekaligus soft skill. Karena keduanya berhubungan erat dengan 10 top skills, dimana hal tersebut pantas dijadikan sebagai modal untuk menghadapai wajah ekonomi di 2025 nantinya."

       Nah, untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan, ada baiknya, senantiasa banyak belajar berbagai hal secara spesifik dari edukasi formal dan giat berinteraksi dengan banyak orang yang berpengaruh. Bila diperlukan, kita harus berpengalaman di sektor (industri) yang kita tekuni serta harus terampil di beberapa kemampuan.  Jangan hanya terfokus pada hal yang sedang kita emban saja, karena nantinya kita akan stuck di comfort zone. Jadi, kita hanya menguasai satu komponen saja. Alangkah baiknya, kita senantiasa progresif, cekatan, serta rasa ingin tahu yang tinggi, demi keberlangsungan hidup, jenjang karier, bahkan prospek kerja yang menjamin. Dalam hal ini, kita harus senantiasa aktif mempelajari hal baru, menggali potensi terhadap minat bakat kita, meningkatkan kelebihan yang ada pada diri kita.

     Untuk mengasah dan mempertajam 10 top skills tersebut, kita dapat memupuk keterampilan komunikasi yang efektif dan interaktif, kemampuan membina hubungan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, serta mental sekuat baja dalam melalui berbagai konflik atau pun kasus sehari-harinya secara rapi serta tertib.

    Mari kita mempersiapkan semua 10 top skills tersebut seiring dengan semakin futuristis nya zaman. Jika tidak, maka nantinya, kita akan merasakan kerugian maupun betapa pedihnya sengsara dalam dunia pekerjaan. Karena pada 2025 mendatang, persaingan kerja yang merupakan kepastian (realita hidup), akan jauh lebih ketat dan sukar dari sebelumnya. 

    Bagaimana ingin terus melangkah ke depan? kalau belajar menguasai 10 top skills tersebut saja, masih bermalas-malasan. Ayo! jangan sampai terlambat. Masa depan indah telah menanti. Berusaha serta berjuang sekuat tenaga untuk menggapai impian, mencapai cita-cita. Namun, tetap selalu diiringi dengan doa, ya. Karena kekuatan dari doa itu, sangat dahsyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun