Mohon tunggu...
Fadil M
Fadil M Mohon Tunggu... Lainnya - Panggil saja begitu

Dewasa itu pilihan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pandemi Bukan Alasan Industri Melupakan Ergonomi

23 November 2021   23:02 Diperbarui: 23 November 2021   23:22 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.istockphoto.com

Hai,  Assalamualaikum

Sudah hampir 2 tahun sejak kasus pandemi tercatat di Indonesia, dan selama itu juga sudah banyak sekali upaya-upaya penyesuaian yang dilakukan dalam menghadapi pandemi, tak terkecuali di dalam lingkungan indsutri atau perkantoran tentunya. Bahkan didalam lingkungan industri banyak sekali perubahan yang terjadi guna menyesuaikan segala dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.

Upaya yang  dilakukan antara lain seperti menggunakan aplikasi virtual meeting, penerapan jam kerja tertentu, pembatasan jumlah karyawan di dalam kantor, dan masih banyak upaya lainnya. Beberapa upaya itu juga tentunya memerlukan banyak sekali penyesuaian kembali dengan lingkungan masing-masing kantor dengan sektor  indsutri yang berbeda, dan bahkan salah satu upaya yang dirasa paling aman dalam masa kekhawatiran akan pandemi adalah upaya Work From Home atau bekerja dari rumah.

Bekerja dari rumah atau istilah yang hangat saat ini adalah Work From Home, merupakan sebuah upaya sekaligus menjadi budaya baru di dalam organisasi industri dalam memaksimalkan program pemerintah  untuk mengatasi permasalahan pandemi, terutama untuk meminimalisir terjadinya interaksi secara langsung guna menghindari terpapar dari virus Covid 19.

Meski dianggap menjadi sebuah  solusi teraman dalam menghadapi pandemi di lingkungan industri, ternyata dengan adanya upaya baru tersebut juga menimbulkan sebuah persoalan serta tantangan baru di dalam sektor indsutrial, yakni tantangan yang berkaitan dengan prinsip ergonomi.

Pemahaman tentang arti kata ergonomi umumnya membicarakan hal yang berkaitan langsung dengan kenymanan lingnkungan kantor bagi setiap karyawan, karena secara definisi ergonomi merupakan ilmu yang membahas desain untuk manusia. Secara sederhana, istilah ini dapat diartikan sebagai sebuah upaya menyesuaikan lingkungan kerja dengan kebutuhan pengguna atau manusianya (karyawan). Dan tentu saja tujuan dari utama adanya prinsip ergonomi ialah pencapaian kenyaman kerja serta meningkatnya produktivitas kerja, sehingga apabila berbicara mengenai ergonomi tentu aja akan bertuju pada kedua hal tersebut di dalam lingkungan kerja.

Lalu pertanyaan berikutnya yang akan muncul adalah apakah prinsip ergonomi hanya berfokus pada lingkungan kantor perusahaan saja?

Pertanyaan tersebut muncul tentunya bukan tanpa sebab, terlebih lagi belakangan ini hampir seluruh bidang industri menerapkan program bekerja dari rumah, apakah perusahaan akan tetap memperhatikan prinsip ergonomi yang sesuai, atau justru sebaliknya, perusahaan abai terhadap prinsip egonomi karena beranggapan hanya bekerja dari rumah dengan beragam kemudahan yang tersedia saat dirumah.

Tujuan utama dari prinsip ergonomi adalah memang berfokus kepada hal yang dapat dikategorikan sebagai sebuah kenyamanan antara pekerjaan dengan pekerjanya, dan bukan hanya mencakup aspek fisik saja, ada aspek lainnya seperti kognitif dan organisasi. Hal yang mendasari adanya prinsip ergonomi itu sendiri ialah untuk menghindari dari berbagai kerugian yang akan timbul pada pekerja, baik berupa fisik atau cedera, maupun psikis masing-masing individu karyawan.

Sehingga dengan demikian seharusnya di masa saat ini dimana tiap-tiap pekerja bekerja hanya melalui rumah tetap mendapatkan pengawasan yang berkaitan dengan prinsip ergonomi, diantaranya seperti, apakah selama bekerja melalui rumah, karyawan tersebut beraktivitas didepan layar gadget sesuai dengan batasan mata menatap layar gadget, kemudian apakah selama dirumah, karyawan tersebut memiliki tanggung jawab lainnya selama dirumah, sehingga sangat mungkin adanya tekanan baru yang terjadi akibat hal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, perusahaan sudah seharusnya juga memperhatikan berbagai kesinambungan yang ada dan seharusnya ada guna tetap mengoptimalkan kenyaman serta kinerja pekerja selama bekerja melalui rumah, hal-hal semacam itu juga nampaknya menjadi sebuah tantangan baru bagi perusahaan dalam menangani setiap individu pekerjanya, terlebih berbagai hal tersebut sangat berkaitan langsung dengan performa perusahaan dalam menjalani aktivitasnya.

kembali kepada pertanyaan sebelumnya, apakah perusahaan memperhatikan hal tersebut, jawabannya adalah 'Iya' tentu saja perusahaan berusaha memperhatikan hal tersebut, akan tetapi sepertiya hal tersebut belum menyeluruh jika dibandingkan dengan penerapan ergonomis pada lingkungan kantor. Selain itu, proses berlangsungnya pengawasan dan penyesuaian ergonomis di rumah juga tentu saja menimbulkan banyak sekali standar baru mengenai kenyamanan bekerja melalui rumah, sehingga tentu saja perusahaan membuat sebuah standar baru yang menyamaratakan keseluruhan standar tersebut.

Pada akhirnya persoalan ergonomi disaat pandemi dimana mengharuskan pekerja bekerja melalui rumahnya masing-masing tetap diperhatikan nilainya oleh perusahaan, adapun cara yang dilakukahan oleh perusahaan adalah bergantung pada standar personal yang dimiliki oleh perusahaan dan bergantung pada sektor apa industri tersebut berlangsung.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun