Hai, Â Assalamualaikum
Sudah hampir 2 tahun sejak kasus pandemi tercatat di Indonesia, dan selama itu juga sudah banyak sekali upaya-upaya penyesuaian yang dilakukan dalam menghadapi pandemi, tak terkecuali di dalam lingkungan indsutri atau perkantoran tentunya. Bahkan didalam lingkungan industri banyak sekali perubahan yang terjadi guna menyesuaikan segala dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.
Upaya yang  dilakukan antara lain seperti menggunakan aplikasi virtual meeting, penerapan jam kerja tertentu, pembatasan jumlah karyawan di dalam kantor, dan masih banyak upaya lainnya. Beberapa upaya itu juga tentunya memerlukan banyak sekali penyesuaian kembali dengan lingkungan masing-masing kantor dengan sektor  indsutri yang berbeda, dan bahkan salah satu upaya yang dirasa paling aman dalam masa kekhawatiran akan pandemi adalah upaya Work From Home atau bekerja dari rumah.
Bekerja dari rumah atau istilah yang hangat saat ini adalah Work From Home, merupakan sebuah upaya sekaligus menjadi budaya baru di dalam organisasi industri dalam memaksimalkan program pemerintah  untuk mengatasi permasalahan pandemi, terutama untuk meminimalisir terjadinya interaksi secara langsung guna menghindari terpapar dari virus Covid 19.
Meski dianggap menjadi sebuah  solusi teraman dalam menghadapi pandemi di lingkungan industri, ternyata dengan adanya upaya baru tersebut juga menimbulkan sebuah persoalan serta tantangan baru di dalam sektor indsutrial, yakni tantangan yang berkaitan dengan prinsip ergonomi.
Pemahaman tentang arti kata ergonomi umumnya membicarakan hal yang berkaitan langsung dengan kenymanan lingnkungan kantor bagi setiap karyawan, karena secara definisi ergonomi merupakan ilmu yang membahas desain untuk manusia. Secara sederhana, istilah ini dapat diartikan sebagai sebuah upaya menyesuaikan lingkungan kerja dengan kebutuhan pengguna atau manusianya (karyawan). Dan tentu saja tujuan dari utama adanya prinsip ergonomi ialah pencapaian kenyaman kerja serta meningkatnya produktivitas kerja, sehingga apabila berbicara mengenai ergonomi tentu aja akan bertuju pada kedua hal tersebut di dalam lingkungan kerja.
Lalu pertanyaan berikutnya yang akan muncul adalah apakah prinsip ergonomi hanya berfokus pada lingkungan kantor perusahaan saja?
Pertanyaan tersebut muncul tentunya bukan tanpa sebab, terlebih lagi belakangan ini hampir seluruh bidang industri menerapkan program bekerja dari rumah, apakah perusahaan akan tetap memperhatikan prinsip ergonomi yang sesuai, atau justru sebaliknya, perusahaan abai terhadap prinsip egonomi karena beranggapan hanya bekerja dari rumah dengan beragam kemudahan yang tersedia saat dirumah.
Tujuan utama dari prinsip ergonomi adalah memang berfokus kepada hal yang dapat dikategorikan sebagai sebuah kenyamanan antara pekerjaan dengan pekerjanya, dan bukan hanya mencakup aspek fisik saja, ada aspek lainnya seperti kognitif dan organisasi. Hal yang mendasari adanya prinsip ergonomi itu sendiri ialah untuk menghindari dari berbagai kerugian yang akan timbul pada pekerja, baik berupa fisik atau cedera, maupun psikis masing-masing individu karyawan.