Hai, Assalamualaikum
Sudah hampir 2 tahun sejak kasus virus corona pertama datang di Indonesia, selama waktu itu juga telah banyak sekali kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah guna mengatasi pandemi yang tengah melanda hingga saat ini.Â
Tak terkecuali dengan berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam urusan kerja, baik itu sektor industri, perkantoran, dan juga pelaku usaha dari kecil hingga besar merasakan peraturan yang dibuat itu.
Mulai dari pembatasan jumlah karyawan kerja yang harus datang ke kantor, yang jumlahnya dibatasi hingga hanya sekian persen dari total keseluruhan karyawan, dan bahkan dengan pemberlakuan full kerja dari rumah atau yang saat ini dikenal dengan Work From Home (WFH).Â
Semua kebijakan itu silih berganti menyesuaikan setiap kondisi terbaru pandemi covid-19, dan selama hampir 2 tahun itu juga ada banyak sekali bahkan sektor-sektor pekerjaan yang terhenti operasinya akibat dari dampak pandemi saat ini.
Hingga saat ini, dimana keadaan pandemi dirasa sudah lebih membaik, kebijakan yang tadinya dibuat sebegitu ketatnya juga menjadi semakin melonggar perlahan, menyesuaikan berbagai lingkup sektor pekerjaan.Â
Dimana salah satunya kembali diberlakukan kerja melalui kantor dengan menerapkan berbagai protokol protokol New Normal, mulai dari persyaratan wajib vaksin bagi setiap karyawan, Rapid Test ataupun PCR bagi setiap karyawan yang hendak memasuki ruang perkantoran, dan bahkan penerapan sistem shifting penjadwalan karyawan secara bergilir bekerja dari rumah dan datang ke kantor untuk tetap mengurangi jumlah kerumunan yang terjadi di lingkungan kantor.
Semua upaya tersebut, semata-mata adalah bagian dari solusi yang dapat dilakukan guna tetap bekerja melalui kantor dengan mengikuti era New Normal yang saat ini sedang diberlakukan di Indonesia.
Peralihan kebiasaan kerja dari yang sebelumnya hanya melalui rumah kemudian akhir-akhir ini kembali mulai diberlakukan kerja melalui kantor atau Work From Office (WFO) tentunya akan menimbulkan berbagai tantangan baru bagi setiap elemen yang ada dalam lingkup kerja. Dan salah satunya adalah tantangan Motivasi Kerja yang ada pada setiap individu karyawan baik itu di sektor perkantoran, industrial, maupun pekerjaan lainnya.
Hal itu tentu saja menjadi sebuah tantangan yang sangat krusial sifatnya karena akan berkaitan erat dengan kinerja secara menyeluruh setiap individu yang ada dalam perusahaan. Sebelum menjawab tantangan tersebut, perlu diperhatikan terlebih dahulu apa itu motivasi kerja secara mendasar, dimulai dari definisi, hingga faktor apa saja yang mempengaruhinya, terutama dalam era New Normal saat sekarang ini.
Berawal dari dua kata dasar yaitu motivasi dan kerja, pertama apa itu motivasi Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu.Â
Kemudian disambungkan dengan kerja yaitu sebuah tindakan yang dapat didefinisikan sebagai upaya untuk seseorang bertahan hidup dengan proses pemenuhan ekonominya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya Motivasi Kerja adalah sebuah dorongan yang dalam sebuah individu untuk mencapai tujuan tertentu disebuah organisasi tempat ia bekerja. Lalu faktornya sendiri terbagi menjadi dua faktor utama, yaitu internal dan juga eksternal.
Internal dapat dikatakan bersumber dari diri pribadi individu tersebut, seperti keinginannya untuk mencapai hal tertentu bagi dirinya pribadi, kemudian juga alasan secara emosional dirinya sehingga memotivasi diri untuk melakukan hal tersebut.Â
Sedangkan eksternal datangnya dari lingkungan sekitar dimana ia bekerja, seperti budaya yang ada pada lingkungan perusahaan, kemudian peraturan yang berlaku, dan aspek lainnya diluar pribadi individu tersebut.
Setelah mengetahui secara mendasar apa itu motivasi kerja dan beberapa contoh faktor yang mempengaruhi ada motivasi kerja itu sendiri, selanjutnya adalah bagaimana kita dapat memahami cara untuk membangun motivasi kerja itu kembali baik melalui segi internal pribadi individu, hingga penyesuaian faktor eksternal yaitu lingkungan tempat bekerja.
Upaya membangun motivasi kerja di era New Normal saat ini tentunya akan sangat berdampak signifikan bagi kinerja individu terhadap perusahaan, tentu saja secara mendasar motivasi kerja tiap individu adalah pemenuhan kebutuhan ekonomi yang dimilikinya dan hal itu tentu saja menjadi motivasi terbesar bagi setiap karyawan kerja di sektor manapun.
Terlebih setelah hampir dua tahun menghadapi pandemi covid-19 motivasi itu akan semakin meningkat demi pemenuhan ekonomi yang ditanggungnya.Â
Namun, adanya berbagai macam peralihan kebiasaan yang ada tentu saja juga akan mengakibatkan penurunan motivasi kerja pada individu tertentu, hal itu contohnya adalah pemenuhan target kerja baru pada perusahaan, kemudian menurunnya budaya-budaya pada perusahaan yang sebelumnya terbiasa dilakukan namun saat adanya pandemi, budaya itu juga semakin berkurang, contohnya pemberian reward dan juga bonus setiap karyawan, mengingat dampak pandemi juga menghantam pemilik perusahaan.Â
Sekarang menjadi sebuah kesempatan besar bagi perusahaan, setelah peralihan menjadi work from office kembali, tentunya hal itu dapat dijadikan sebuah motivasi baru untuk setiap karyawannya.Â
Salah satunya adalah dengan pengadaan lingkungan kerja baru yang memperhatikan keadaan sosial dan psikologi setiap karyawannya.
Dengan pemerhatian aspek tersebut tentunya perusahaan akan lebih mengetahui jalan keluar yang dapat diupayakan bagi setiap individu yang beragam didalam lingkup perusahaannya.
Membangun kenyamanan kembali lingkungan kantor tentu juga akan menjadi stimulus penting bagi karyawan yang kedapatan jadwal untuk bekerja melalui kantor, dengan dibangunnya semangat baru dalam lingkungan itu nantinya akan melahirkan suasana baru yang lebih baik, sehingga kinerja yang diharapkan juga akan lebih maksimal dan memenuhi target dari setiap perusahaan.
Setelah semua hal itu dilakukan, selanjutnya adalah proses pengawasan kinerja yang tepat terhadap setiap individu karyawan, pengawasan yang dilakukan juga harus tetap diiringi dengan pemberian stimulus baru dalam mendorong motivasi kerja setiap karyawan yang ada pada perusahaan.Â
Sehingga hasil finalnya adalah, motivasi kerja setiap karyawan akan stabil dalam prosesnya dan hal itu juga nantinya akan menjadi sebuah nilai tambah bagi perusahaan karena memiliki karyawan dengan tingkat motivasi kerja yang cenderung stabil dan meningkat setiap harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H