Mohon tunggu...
fadillahputri
fadillahputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Favorite content discusses politics and the latest news

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kesesuaian Islam Dengan Pancasila

29 November 2024   19:00 Diperbarui: 29 November 2024   19:08 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sila keempat Pancasila, mencerminkan nilai demokrasi dan musyawarah sebagai prinsip dasar dalam pengambilan keputusan. Islam mengajarkan pentingnya syura (musyawarah) dalam mengambil keputusan yang melibatkan kepentingan bersama. Prinsip tersebut terdapat dalam surah Asy-Syura :38 "Dan (bagi) orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka". Musyawarah mencerminkan semangat kolektivitas yang juga dianjurkan dalam islam untuk mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima Pancasila, menekankan pentingnya keadilan, pemerataan, kesejahteraan, dan penghormatan terhadap hak-hak seluruh rakyat tanpa diskriminasi. Dalam konteks islam, memiliki keterkaitan yang kuat dengan ajaran islam tentang keadilan dan kesejahteraan bersama.

Rasulullah SAW mencontohkan keadilan social dalam praktiknya sebagai pemimpin, memastikan bahwa setiap anggota masyarakat mendapatkan haknya tanpa memamdang status social. Prinsip ini sejalan dengan konsep al-'adl dan maslahah 'ammah dalam islam.

Dalam kelima sila Pancasila, jelas terlihat bahwa nilai nilai yang terkandung di dalamnya tidak bertentangan dengan ajaran islam. Sebaliknya, Pancasila dengan Islam memiliki keselarasan dalam prinsip fundamental yang menjunjung tinggi keadilan, kemanusiaan, demokrasi, dan kesejahteraan social

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun