Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan menjadi pedoman berbangsa dan bernegara sejak kemerdekaan Indonesia. Banyak pembahasan mengenai keselarasan Pancasila dengan agama, terutama agama islam yang menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia. Dari hasil beberapa analisis menunjukan bahwa nilai-nilai Pancasila selaras dengan prinsip-prinsip Islam, mencerminkan keharmonian secara Universal yang dapat menjadi dasar kehidupan bernegara yang damai dan sejahtera.
1. Ketuhanan yang Maha EsaÂ
Ketuhanan yang maha esa merupakan sila pertama Pancasila. Sila ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia berlandaskan keimanan keberadaan Tuhan YME. Prinsip ini sejalan dengan inti ajaran Islam, yaitu tauhid. Dalam Islam tauhid adalah fondasi utama keimanan seseorang.
Sesuai dengan ajaran Islam tentang toleransi kepada sesame manusia, didalam Pancasila mencerminkan nilai inklusivitas, yang memungkinkan keberagaman hidup beragama yang harmonis.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua Pancasila mengandung makna menghargai atau penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), keadilan, dan abab kepada orang lain. Prinsip keadilam dalam Islam ini tercemin dalam Al-Quran yang menekankan keadilan sebagai salah satu pilar utama kehidupan bermasyarakat.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesumgguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad). Hal tersebut menunjukkan pentingnya adab dan perilaku manusia.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga Pancasila, mendorong semangat persaudaraan atau persahabatan yang kuat dan persatuan dalam keberagaman. Islam mengajarkan tentang pentingnya ukhuwah (persaudaraan), baik ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan persahabatan), maupun ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Prinsip tersebut menekankan perbedaan suku, agama, ras, dan budaya bukanlah penghalang untuk menjalin persaudaraan dan mencapai persatuan.
Al-Quran menyatakan : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telan menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal" (QS Al-Hujurat : 13)
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat Pancasila, mencerminkan nilai demokrasi dan musyawarah sebagai prinsip dasar dalam pengambilan keputusan. Islam mengajarkan pentingnya syura (musyawarah) dalam mengambil keputusan yang melibatkan kepentingan bersama. Prinsip tersebut terdapat dalam surah Asy-Syura :38Â "Dan (bagi) orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka". Musyawarah mencerminkan semangat kolektivitas yang juga dianjurkan dalam islam untuk mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima Pancasila, menekankan pentingnya keadilan, pemerataan, kesejahteraan, dan penghormatan terhadap hak-hak seluruh rakyat tanpa diskriminasi. Dalam konteks islam, memiliki keterkaitan yang kuat dengan ajaran islam tentang keadilan dan kesejahteraan bersama.
Rasulullah SAW mencontohkan keadilan social dalam praktiknya sebagai pemimpin, memastikan bahwa setiap anggota masyarakat mendapatkan haknya tanpa memamdang status social. Prinsip ini sejalan dengan konsep al-'adl dan maslahah 'ammah dalam islam.
Dalam kelima sila Pancasila, jelas terlihat bahwa nilai nilai yang terkandung di dalamnya tidak bertentangan dengan ajaran islam. Sebaliknya, Pancasila dengan Islam memiliki keselarasan dalam prinsip fundamental yang menjunjung tinggi keadilan, kemanusiaan, demokrasi, dan kesejahteraan social
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H