Mohon tunggu...
Muhammmad NurFadila
Muhammmad NurFadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Akhir akhir ini saya hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT UNIRA Malang Kelompok 18 Mengadakan Pelatihan dan Praktek Fermentasi Pakan bersama Dinas Peternakan Kabupaten Malang dan BPP Pagak

25 Januari 2024   08:14 Diperbarui: 25 Januari 2024   11:23 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KKN-T 18 Unira Malang)

“Untuk proses jadinya fermentasi pakan ini berapa hari yah pak?, dan tandanya sudah jadi ini bagaimana pak?” tanya Pak Mujiono salah satu peternak Dusun Krajan Desa Sempol.

“Untuk waktu yang dibutuhkan kurang lebih 21 hari. Sedangkan untuk ciri-ciri fermentasi pakan yang sudah jadi dan siap untuk diberikan kepada ternak dapat dilihat dari warna hijauan berubah menjadi kuning kecokelatan, bau atau aroma yang dihasilkan agak harum, hijauan bertekstur lemas atau tidak kaku, dan hijauan tidak berbau busuk serta tidak berjamur yang dikarenakan ada oksigen masuk yang dihasilkan dari kebocoran plastik maupun drum.” jawab Sugeng Widodo, salah satu pemateri.

“Seumpama pakan yang sudah jadi,dan coba di berikan pada ternak tapi tidak mau dimakan sama ternaknya bagaimana mas.?” Tanya Pak Roni salah satu peserta pelatihan.

“Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, sebelum kita memberikan pakan fermentasi pada ternak, pakan fermentasi sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 15-20 menit. Hal ini bertujuan agar pakan fermentasi tidak lembab saat dimakan oleh ternak. Kedua, pemberian pakan fermentasi sebaiknya diberikan pada pagi atau sore hari setelah ternak memakan hijauan atau rumput-rumputan,” ujar Pak Sugeng Widodo selaku pemateri.

“Apabila ternak tetap tidak mau memakan pakan fermentasi yang kita buat, maka cara alternatifnya adalah mempuasakan ternak (tidak memberikan pakan hijauan maupun comboran) dari pagi hari hingga siang hari. Kemudian sore harinya baru kita berikan pakan fermentasi hijauan secukupnya saja”.

Warga berharap dengan adanya praktek pembuatan fermentasi pakan  atau silase  ini bisa menjadi solusi ketika pakan hijauan mengalami kelangkaan pada musim kemarau. Sebab, ketika kemarau tiba masyarakat sangat mengeluhkan pakan hijauan yang susah untuk dicari karena memang kontur wilayah Desa Sempol terdiri dari perbukitan, selain itu warga berharap agar pakan hasil dari fermentasi pakan atau silase ini bisa menambah nutrisi dan kualitas daging hewan ternak agar lebih sehat dan produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun