Mohon tunggu...
fadilatullaili PR
fadilatullaili PR Mohon Tunggu... Musisi - penikmat puisi

la takhof wa la tahzan innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abu-abu?

14 Januari 2015   03:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Abu-abu itu kembali

mondar-mandir entah apa yang dicari

entah apa yang akan di grogoti

dan untuk apa kemari

jadi putih kah? hitam kah ? atau tetap abu-abu?

bukankan aku hanya sendiri menyusuri hutan penentu ini

lalu untuk apa aku peduli ?

jika akhirnya aku  terjatuh di semak berduri

mungkin sekali memang tak begitu berarti

berkali-kali itu sangat menyakiti

mempercepat aliran darah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun